Bertempat di IT Center Universitas Tadulako, Kuliah Umum bertajuk “Ayo Jadi Pengusaha” di gelar pada Rabu (09/09) Siang yang di hadiri oleh Ketua Umum BPP HIPMI, Ketua BPD HIPMI Sulteng, anggota HIPMI Sulteng, Dekan Fakultas Ekonomi Untad dan Mahasiswa dari berbagai Universitas di Kota Palu.
Dalam presentasi nya, Bahlil Lahadalia selaku Ketua Umum BPP HIPMI menuturkan bahwa Indonesia adalah Negara yang sangat potensial untuk para pengusaha karena memiliki banyak hal yang bisa di kembangkan oleh para pengusaha muda.
“ Penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa dengan pertumbuhan masyarakat kelas menengah mencapai 56,5% pada tahun 2010. Dengan kekayaan alam yang tersebar di seantero negeri serta kekayaan budaya yang beragam membuat kalian semua, anak muda, harus lebih tertarik menjadi pengusaha di bandingkan menjadi seorang pegawai.” Jelas Pak Bahlil
Beliau pun memaparkan bahwa sejak kecil diri nya telah sering membantu ibu nya berdagang sehingga mental wirausaha nya pun tumbuh dan memantapkan dirinya untuk menjadi pengusaha hingga saat ini.
“Saya sejak kecil sering mambantu ibu saya ke kios kios untuk mengantarkan keripik buatan ibu saya. Sederhana tapi terus berkembang. Oleh karena itu, untuk memulai bisnis tidak perlu harus langsung mematok modal yang sangat besar. Yang paling terpenting adalah ide bisnis anda dan bagaimana anda mengelola nya jangka panjang.” Tambah Pak Bahlil
Acara yang di hadiri ratusan Mahasiswa berasal dari berbagai universitas di Kota Palu seperti UNISA, UNISMU, STIFA, Sekolah Tinggi Agama Hindu, STIMIK, STIAP dan berbagai universitas lainnya.
Di temui di akhir acara, Syarifuddin selaku ketua panitia menuturkan bahwa Indonesia masih membutuhkan banyak pengusaha jika di lihat dari rasio jumlah penduduk yang ada.
“ Berdasarkan data HIPMI Pusat, jumlah pengusaha di Indonesia masih pada kisaran 1,67% yang idealnya sekitar 2-4% apabila melihat dari jumlah penduduk Indonesia yang kurang lebih berjumlah 250 juta jiwa. Jika di bandingkan Negara ASEAN lainnya, Indonesia masih cukup tertinggal jika di bandingkan dengan Malaysia yang pengusaha nya mencapai 7%, serta Singapura & Myanmar yang mencapai 6% sehingga Indonesia masih membutuhkan pengusaha sekitar 0,4 – 2,4 %. Oleh karena itu, kedepannya kami dari HIPMI menginginkan bahwa di setiap Universitas terdapat HIPMI cabang PT (Perguruan Tinggi) di seluruh Indonesia. Kami juga telah melaksanakan sosialisasi dalam program HIPMI Goes To School di berbagai SMA di Kota Palu agar semangat menjadi pengusaha telah ada sejak lulus dari bangku SMA.” Ujar Pak Syarifuddin.
Beliau turut menambahkan bahwa setelah kuliah umum ini berakhir, mahasiswa di harapkan menjadi lebih tertarik untuk membuka usaha dan tidak selalu mentok untuk menjadi pegawai saja.
Pada kesempatan Tanya Jawab Kuliah Umum, beberapa mahasiswa yang bertanya berkesempatan mendapatkan modal usaha yang di berikan langsung oleh HIPMI kepada 3 orang mahasiswa yang telah bertanya dan ingin menjadi pengusaha.