UNTAD – Kuliah umum yang menghadirkan narasumber Prof. Dr. H. Mansyur Ramly selaku Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dilaksanakan pada Senin 14 Maret 2016 di Gedung IT Center Universitas Tadulako. Kegiatan yang dimulakan sekitar pukul 08.30 tersebut mengangkat tema “Implementasi Penjaminan Mutu untuk Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi”.
Kuliah umum tersebut dihadiri oleh mahasiswa, beberapa dosen dan ketua Prodi yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untad. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untad Dr. H. Slamet Riadi, M.Si turut hadir sekaligus membuka secara resmi uliah umum tersebut mewaliki Rektor Untad Prof Dr. Ir. Muhammad Basir Cyio, SE. MS.
Pada kesempatan tersebut Slamet mengatakan kegiatan kuliah umum kerap kali dilaksanakan dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang dianggap dapat memberi motivasi bagi mahasiswa untuk memulai semester ataupun tahun ajaran baru.
“sudah menjadi tradisi bagi FISIP setiap mengawali tahun ajaran atau semester selalu melaksanakan kegiatan dengan menghadirkan pembicara yaitu tokoh-tokoh yang memiliki peran dalam dunia pendidikan tinggi” kata Slamet.
Selain itu Slamet mengatakan tidak lama lagi akreditasi setiap program studi yang ada di FISIP akan berakhir yaitu pada tahun 2018 oleh karena itu pembuatan dokumen yang berkaitan dengan akreditasi seperti borang dan dokumentasi lainnya kiranya sudah dapat mulai disusun atau dipersiapkan dari sekarang.
Dalam kuliah umumya Ramli menekankan perlu adanya evaluasi untuk setiap program studi dimana evaluasi dilakukan secara berkesinambungan atau terus-menerus untuk memperbaiki jika masih ada hal-hal yang kurang pada suatu program studi dengan tujuan untuk meningkatkan akreditasi suatu program studi tersebut utamanya dalam hal mutu pendidikan dengan melibatkan semua stake holder yang ada.
“Perlu adanya evaluasi diri. Yaitu adanya perbaikan mutu secara berkesinambungan atau secara terus menerus dan semua stake holder harus terlibat dalam evaluasi tersebut” kata Ramli.
Selain melakukan evaluasi secara berkesinambungan, Ramli dalam paparannya menyampaikan hal yang juga perlu menjadi perhatian dalam peningkatan mutu adalah yaitu telah diresmikannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di Indonesia yang dapat diartikan sebagai tantangan bagi suatu program studi untuk menyiapkan lulusan yang siap menghadapi MEA.
“MEA adalah suatu tantangan bagi kita yang ada di Indonesia termasuk perguruan tinggi” papar Ramli.
Terkait akreditasi, Ramli mengatakan meningkatkan akreditasi harus didasari oleh suatu kesadaran oleh masing-masing program studi dan stake holder yang ada untuk meningkatkan mutu pendidikan, bukan karena adanya keterpaksaan karena ingin memperoleh akreditasi A.
“Akreditasi harus berdasarkan kesadaran bukan dengan alasan keterpaksaan saja” ujar Ramli.
Beberapa fakultas di FISIP sendiri memiliki 5 program studi dan beberapa program studi memiliki nilai akreditasi B yaitu Prodi. Sosiologi, Pemerintahan, Antropologi, dan Ilmu Komunikasi dan program studi yang memiliki nilai akreditasi A yaitu prodi Administrasi Negara.
Secara umum yang perlu diperhatikan oleh masing-masing program studi yang ada di FISIP untuk dapat meningkatkan nilai akreditasinya yaitu lebih meningkatkan mutu dalam hal penelitian, pengabdian, kerjasama, pembiayaan, sarana dan prasarana, dan juga kepemimpinan. (nky)