Universitas Tadulako (Untad) kembali menyelenggarakan Wisuda ke-131 yang dirangkaikan dengan peringatan Dies Natalis ke-44, bertempat di Auditorium Universitas Tadulako. Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, Ustadz Dr. H. Das’ad Latief, S.Sos., S.Ag., M.Si., Ph.D, seorang ulama, akademisi, dan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, serta Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) periode 2021–2026. Hadir pula tamu undangan lainnya, serta para wisudawan yang akan dilantik.
Kegiatan diawali dengan rapat senat terbuka yang dibuka oleh Ketua Senat Untad, Prof. Dr. H. Djayani Nurdin, SE, M.Si, sekaligus menyampaikan laporan jumlah wisudawan periode ke-131.
“Jumlah wisudawan hari ini sebanyak 803 orang yang berasal dari berbagai fakultas. Pascasarjana meluluskan 20 orang, Fakultas Hukum 57 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 78 orang, Fakultas Teknik 138 orang, Fakultas Pertanian 33 orang, Fakultas Kehutanan 34 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 95 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 203 orang, Fakultas Kedokteran 3 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 81 orang, Fakultas Peternakan dan Perikanan 15 orang, serta Fakultas Kesehatan Masyarakat 46 orang,” paparnya.
































Dalam sambutannya, Rektor Untad Prof. Dr. Ir. Amar, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng menegaskan bahwa momen wisuda ini bukan sekadar perayaan kelulusan, tetapi juga menjadi refleksi perjalanan panjang universitas.
“Memasuki usia ke-44, kita dihadapkan pada tugas besar: menjaga kualitas akademik, memperkuat riset dan inovasi, membangun jejaring internasional, serta menyiapkan lulusan yang unggul, tangguh, adaptif, dan berintegritas. Tantangan revolusi industri 4.0, transformasi digital, dan persaingan global menuntut kita untuk terus berbenah, berkolaborasi, dan melahirkan solusi yang relevan bagi bangsa,” ujarnya.
Sebagai bentuk penghargaan kepada para pendiri dan penggagas berdirinya Untad, universitas mengumumkan penamaan sejumlah gedung dengan nama tokoh pendiri.
“Pada momentum Dies Natalis ke-44 ini, dengan penuh rasa syukur kami menganugerahkan nama-nama gedung di lingkungan Universitas Tadulako untuk menghormati para pendiri, antara lain: Gedung Rektorat menjadi Gedung Prof. Dr. H. A. Mattulada, Gedung Perpustakaan menjadi Gedung Prof. Dr. H. Musji Amal Pagiling, M.A., Gedung Auditorium menjadi Gedung Prof. Drs. H. Aminuddin Ponulele, Gedung Laboratorium Terpadu menjadi Gedung Drs. Moh. Rasyid, M.S., Gedung Olahraga menjadi Gedung Drs. H. Sahabuddin Mustapa, M.Si, Gedung IT Center menjadi Gedung Lettu Drh. Nazri Gayur, dan Gedung Media Center menjadi Gedung Drs. H. Rusdy Toana,” imbuhnya.
Gubernur Sulawesi Tengah yang juga Ketua Kehormatan Dewan Penyantun Untad berharap para lulusan dapat berperan sebagai pelaku bisnis di tengah masih tingginya angka pengangguran di provinsi ini.
“Setiap tahun banyak sarjana yang lahir, sementara penurunan angka pengangguran belum signifikan. Untuk itu, lulusan diharapkan terus meningkatkan kapasitas diri agar mampu menjadi pelaku bisnis,” pesannya.
Pada kesempatan tersebut, Rektor Untad juga menyerahkan buku sejarah berjudul Empat Puluh Empat Tahun Universitas Tadulako: Menginspirasi, Mengabdi, dan Berdampak bagi Negeri untuk Menjadi Unggul, Tangguh, dan Adaptif kepada Gubernur Sulawesi Tengah serta beberapa tamu istimewa. Buku ini merangkum perjalanan panjang Untad sejak berdiri hingga menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka di kawasan timur Indonesia.