Dalam rangka memperkenalkan program Beasiswa Kalla serta membuka peluang magang dan beasiswa luar negeri, Universitas Tadulako (Untad) bersama LAZ Hadji Kalla menyelenggarakan kegiatan bertajuk Kalla Campus Talks 2025 pada Jumat pagi (08/08/2025) bertempat di Auditorium Untad.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa angkatan 2024 dan 2025, serta menghadirkan tiga materi utama dari pihak Yayasan Kalla serta Wakil Rektor bidang Akademik dan Perencanaan dan Kerjasama Untad.
Diawali dengan sambutan oleh Abdul Wahab Ramli selaku Branch Manager Kalla Toyota Palu, Materi pertama disampaikan oleh Therry Alghifary, selaku Manager Educare Yayasan Kalla – LAZ Hadji Kalla. Dalam pemaparannya, Therry menjelaskan bahwa Beasiswa Kalla merupakan wujud komitmen zakat perusahaan yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kawasan Indonesia Timur, khususnya di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
Sejalan dengan visi Yayasan Kalla dalam bidang pendidikan, kesejahteraan, dan pemberdayaan masyarakat, program beasiswa ini hadir untuk menjawab tantangan tingginya angka putus kuliah akibat keterbatasan ekonomi. Sejak 2022 hingga 2024, sebanyak 736 mahasiswa telah mendapat bantuan pendidikan melalui program ini, tersebar di 73 kampus, dengan 104 mahasiswa berhasil menyelesaikan studinya.
Program ini memberikan bantuan UKT hingga Rp7,5 juta per semester serta berbagai pelatihan kepemimpinan, sosial, dan pengembangan profesional. Mahasiswa penerima juga tergabung dalam program Kalla Youth Changemakers, yang fokus pada inisiasi proyek sosial, pengabdian masyarakat, magang di Kalla Group, hingga Changemakers Class.



















Materi kedua dibawakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc. yang menyampaikan informasi penting terkait aturan akademik, baik dalam kelas maupun di luar kelas. Pemahaman terhadap sistem akademik dan etika perkuliahan menjadi hal esensial bagi mahasiswa baru agar mampu beradaptasi dengan baik dan menjalani studi secara maksimal.
Sesi terakhir dibawakan oleh Dr. Aiyen Tjoa, selaku Wakil Rektor Perencanaan dan Kerja Sama. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya kesiapan mahasiswa menghadapi era mobilitas global. Aiyen menyampaikan bahwa magang internasional dan beasiswa luar negeri kini menjadi peluang terbuka lebar, tidak hanya untuk menambah pengalaman, tetapi juga sebagai bekal berkompetisi di tingkat dunia.
Mahasiswa diharapkan mampu menunjukkan kecakapan berbahasa asing, kepemimpinan, kemampuan komunikasi, manajemen waktu, dan adaptasi budaya. Beberapa lembaga penyedia magang dan beasiswa internasional yang disebutkan antara lain AIESEC, IAESTE, ASEAN Foundation, hingga lembaga PBB seperti UNICEF dan UNDP.
Secara finansial, magang internasional juga menjanjikan. Aiyen mencontohkan, pendapatan bersih mahasiswa magang bisa mencapai 22 juta rupiah per bulan setelah pajak dan biaya hidup. Untuk mengikuti program ini, mahasiswa perlu mempersiapkan prestasi akademik yang baik, sertifikat kemampuan bahasa Inggris, surat motivasi, surat rekomendasi, CV yang diperbarui, serta kesiapan menghadapi wawancara.
Aiyen juga mengingatkan bahwa informasi lengkap dapat diperoleh melalui Kantor Kerja Sama Untad atau melalui platform digital seperti Internshala, GoAbroad, dan LinkedIn.
Acara ini juga menghadirkan dua alumni Beasiswa Kalla, yakni Fitra Ramadhani dan Anjelina, yang turut membagikan kisah inspiratif mereka dalam mengikuti program ini. AA