Mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan setelah berhasil menjuarai pemilihan Duta Bahasa Sulawesi Tengah Tahun 2023. Mereka adalah Dina Orelia Pratiwi, mahasiswa Program Studi Arsitektur Angkatan 2019 dan Muhammad Khadapi, mahasiswa Program Studi Agribisnis Angkatan 2019. Pekan depan, keduanya akan mewakili Sulawesi Tengah dalam ajang Pemilihan Duta Bahasa Nasional di Jakarta.
Dalam sesi wawancara bersama tim Humas Untad, Dina dan Khadapi menceritakan pengalamanya saat mengikuti seleksi Duta Bahasa hingga terpilih ke tingkat nasional.
“Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Provinsi dilakukan pada bulan Juni lalu, tesnya terdiri dari berbagai tahapan, termasuk tes administrasi dan tes wawancara. Untuk tingkat Sulteng, total peserta ada 117 orang yang ikut, kemudian diseleksi menjadi 20 orang, terdiri dari 10 putra dan 10 putri,” papar Dina.
Ke 20 finalis ini kemudian mengikuti tahapan pra karantina dan karatina, di antaranya pembuatan video promosi kebahasaan, tes UKBI, wicara publik, serta krida kebahasaan dengan mengusung tema literasi, pelindungan bahasa daerah, dan penginternasionalan bahasa Indonesia. Setiap finalis harus memiliki Krida atau program kerja yang akan digarap oleh setiap finalis.
Muhammad Khadapi mengungkapkan bahwa dirinya memilih Krida yang berkaitan dengan Pengembangan Bahasa Indonesia yakni pembuatan Modul 1001 cara belajar Bahasa Indonesia khusus untuk anak setingkat SD dan SMP yang berdomisili di daerah 3T Kabupaten Sigi. Adapun Dina Orelia memilih tema tentang wisata unggul ala Duta Bahasa dimana ia mengkhususkan pengenalan penggunaan Bahasa Indonesia kepada para pelaku usaha. Hal ini didasari karena keresahan akan penggunaan Bahasa Asing yang lebih dominan dalam kegiatan usaha masyarakat.
Untuk Krida ke tingkat nasional keduanya memilih tema terkait Modul Peribahasa yang membahas tentang pembelajaran Bahasa Daerah khususnya Bahasa Kaili. Pemilihan Krida ini sesuai dengan salah satu program prioritas dari Balai Bahasa yaitu terkait revitalisasi bahasa daerah, perlindungan dan pelestarian Bahasa daerah. Di tingkat pusat keduanya akan bersaing dengan peserta dari 31 provinsi dari seluruh Indonesia.
Melalui kegiatan duta Bahasa ini , Dina dan Khadapi mengakui bahwa mereka memperoleh banyak pengalaman berharga, termasuk pengembangan diri seperti kemampuan Public speaking, kepercayaan diri, pemahaman tentang Bahasa Indonesia dan Bahasa daerah dan lain sebagainya. Dina dan Khadapi berharap bahwa keduanya dapat tampil maksimal di ajang nasional
Dalam audiensi bersama wakil rektor bidang Akademik Untad, Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc. mengapresiasi pencapaian yang diraih oleh kedua mahasiswa Untad tersebut. Pihaknya berharap, prestasi yang diraih dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan pengembangan diri serupa. Ia juga menginginkan keduanya memperoleh hasil terbaik dan mengharumkan nama Untad di kancah nasional. Selain itu, Dr Andi Rusdin mengharapkan ke depannya akan ada kolaborasi antara Untad dan Balai Bahasa dalam program-program seperti pelatihan maupun workshop terkait dengan pengembangan dan penguatan kebahasaan.