FAPETKAN Untad Gelar Workshop Manajemen Industri Peternakan Tahun 2022

  • Post author:

Pada sabtu (10/09/2022) Pagi, Fakultas Peternakan dan Perikanan Untad menggelar Workshop Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dengan mengangkat tema “Manajemen Industri Peternakan” bertempat di Parama Su Hotel Palu yang diikuti oleh para civitas/dosen tetap Prodi Peternakan sebanyak 60 orang.

Workshop tersebut menghadirkan dua narasumber diantaranya Agus Triartono Wibowo, S.Pt Selaku pemateri yang merupakan Pimpinan PT Japfa Comfeed Cab. Palu dan Prof. Ir. Damry H.B, M.Sc.Ag., Ph.D. pemateri kedua selaku Pengurus HILPI Cab. Sul-Teng Bidang Pembinaan Organisasi dan Lembaga.

Dalam sambutannya, Dr. Ir. Rusdin, M.P., selaku Dekan Fakultas Peternakan dan Perikanan menyampaikan bahwa Mahasiswa diberi kebebasan untuk belajar melalui program regular ataupun melalui MBKM.

“Kedepannya sangat diharapkan pada program MBKM banyak melibatkan teman-teman dari dunia usaha dan industri, maka mulai semester lalu, kami telah melibatkan tim pengajar dan praktisi. Dalam program PKKM, salah satu implementasinya adalah bagaimana bisa memandirikan mahasiswa dan memahami keberadaan dirinya. Saya juga ingin menyampaikan bahwa kita sebagai akademisi dapat memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada mahasiswa kita untuk belajar apakah melalui program reguler ataupun MBKM. kita harus memberikan kebebasan kepada mahasiswa dalam menetapkan pilihannya”, ujar Dr. Ir. Rusdin.

Usai sambutan, acara kemudian dilanjutkan dengan pembawaan materi oleh Agus Triotono yang memaparkan bahwa dosen dapat menjadi pelaku usaha jika memiliki modal yang cukup dan manajemen yang matang. Jaringan yang mendukung dan tidak menggangu profesi utama karena syarat menjadi pelaku usaha adalah keberanian, pengetahuan, kerja keras, jaringan, jujur dan memiliki manajemen yang baik.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Ir. Damry selaku pemateri kedua memaparkan dalam materinya terkait “Manajemen Ternak Sapi Potong untuk Peningkatan Populasi” bahwa Sapi potong di Kota Palu dan sekitarnya minim manajemen kesehatan ternak dan minim manajemen reproduksi sehingga harus dilakukan pemeliharaan ternak sapi potong yang lebih berorientasi pada penambahan populasi dan bersifat sustainable (Jangka Panjang).

Usai pemberian materi, acara kemudian dilanjukan dengan sesi tanya jawab antar pemateri dan peserta kemudian di tutup dengan sesi foto bersama. Author : Angel/Editor AA