Bertempat di halaman depan rektorat, Universitas Tadulako memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2022 pada Jumat, 12/5. Upacara Hardiknas ini diselenggarakan serentak secara nasional berselang satu minggu setelah Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2022, yang jatuh bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof Dr Muhammad Nur Ali, M.Si selaku pembina upacara membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim. Dalam sambutannya, Mendikbudristek menyatakan bahwa momentum Hari Pendidikan Nasional Tahun adalah pembuktian bahwa dunia Pendidikan di Indonesia mampu melalui berbagai tantangan di tengah pandemi melalui Merdeka Belajar
“ Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemik, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan Pendidikan di seluruh Indonesia . Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia telah belajar denan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan” kata Mendikbud dalam pidatonya.
“Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk ‘menghukum’ guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar. Supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih in¬klusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan,” lanjut menteri Nadiem.
Lebih lanjut, Mendikbudristek mengemukakan bahwa semangat yang sama juga telah digaungkan dari para seniman dan pelaku budaya yang sekarang mulai bangkit,berkarya dengan lebih merdeka. Hal ini berkat kegigihan untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia sehingga tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.
“Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya sebagai pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia.
Di akhir pidatonya, Mendikbudristek mengajak para penggerak Merdeka Belajar di seluruh Indonesia untuk terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar.
Upacara Hardiknas di Universitas Tadulako ini dihadiri oleh segenap civitas akademika Untad yang terdiri dari dosen,pegawai maupun mahasiswa. Dalam kesempatan tersebut, Prof Dr Muhammad Nur Ali menyerahkan Piagam Kehormatan Satya Lencana Karya Satya kepada sepuluh pegawai negeri sipil Untad yang telah mengabdi selama 10 dan 20 tahun.