Jelang berakhirnya program SEA-TEACHER PROJECT di Universitas Tadulako (Untad) pekan ini, empat mahasiswa asing peserta program SEA-TEACHER PROJECT 2019 bersilaturahim dengan Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP untuk berbagi kesan selama menjalani program SEA-TEACHER di Lab School Universitas Tadulako terhitung sejak 13 Agustus 2019 yang lalu.
Mereka adalah Bhuawadol Phakachird dan Pattarapon Koewijno mahasiswa asal Thailand serta Lady Jeslin F Sanchez dan Maria Levie S Fergara dari Filipina. Keempat mahasiswa asing tersebut mengungkapkan bahwa selama mengikuti program SEA-Teacher di Untad mereka memperoleh pengalaman yang luar biasa. Mereka menghaturkan rasa terima kasih atas sambutan hangat selama mengikuti programm SEA-TEACHER di Untad. Selain itu, mereka juga terpukau dengan keindahan alam kota Palu serta budaya, keramahan serta kekeluargaan oleh masyarakat di Kota Palu.
“Meski pada awalnya kami sempat takut karena kami tahu Palu baru saja dilanda bencana gempa dan tsunami, namun setelah kami tiba, ketakutan itu sirna . Pengalaman mengajar di Palu sungguh sangat luar biasa, orang-orang begitu ramah, kami dihormati dan diperlakukan dengan baik, murid-muridnya menyenangkan “ungkap Bhuawadol Phakachird.
Sementara itu, Lady Jeslin F Sanchez mengatakan bahwa selama berada di Palu ia memiliki pengalaman yang baik yang nantinya akan ia bagi kepada rekan-rekannya di kampus.
“ Kami memiliki pengalaman yang begitu baik, meski ada beberapa kendala yang kami hadapi namun guru-guru lain sangat membantu ketika kami mengalami kesulitan, kami juga merasa dianggap seperti keluarga.” terang Lady yang merupakan mahasiswa jurusan Bahasa Inggris asal Filipina tersebut.
Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP mengatakan bahwa sebagai Rektor beliau turut berbahagia dengan pengalaman luar biasa para peserta SEA-TEACHER di Universitas Tadulako. Rektor berharap kerjasama antara Untad dan Universitas di Filipina dan Thailand akan terus berlanjut agar mahasiswa lainnya dapat memiliki pengalaman yang sama. Rektor juga berpesan agar sekembalinya mereka ke negaranya masing-masing, mereka dapat menceritakan pengalaman yang baik yang mereka rasakan selama berada di Untad dan dapat mempromosikan Untad serta Palu kepada rekan-rekan di negaranya masing-masing.
“ Bila ada yang kurang berkenan,mohon dilupakan dan ditinggalkan, bawalah hal-hal baik kembali bersama kalian” pesan Prof. Mahfudz.
Dr. Anshari Syafar, MSc selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjelaskan bahwa Program SEA-TEACHER yang diinisiasi oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa calon guru agar memiliki pengalaman mengajar (praktikum) di sekolah- sekolah di kawasan Asia Tenggara. Dengan demikian program ini diharapkan dapat mengembangan kemampuan bahasa inggris, dan pedagogik atau seni mengajar serta kemampuan profesional mereka.
“FKIP Untad sendiri saat ini telah mengirim 8 orang mahasiswa ke 3 negara yakni ke Thailand, Vietnam dan Philipina dan sejauh ini sudah ada 31 mahasiswa FKIP yang telah dikirim mengikuti program ini” terang Dr Anshari Syafar.
Pertemuan ini juga turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr Lukman M.Hum serta wakil dekan bidang akademik FKIP ,Drs Anang Wahid, Ph.D. Pertemuan tersebut ditutup dengan sesi foto bersama.
(Rfs, Humas Untad)
(AA, Editor)