Dalam rangka mengevaluasi keberlanjutan Program Pertukaran Calon Guru tingkat Asia Tenggara, SEAMEO atau South East Asia Minister Of Education Organization menggelar 5th Evaluation Meeting – Pre Service Student Teacher Exchange in South East Asia – SEA Teacher Project bersama perguruan tinggi asal Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura, Kamboja dan Indonesia pada Selasa (03-04/04) Pagi bertempat di Hotel Mercure, Palu.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Muh Basir Cyio SE., MS selaku Rektor Untad menyambut hangat para perwakilan institusi kawasan Asia Tenggara serta Dr. Gatot Hari Priowirjanto selaku Kepala Sekretariat SEAMEO.
“ Saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh undangan terutama Bapak Dr. Gatot sebagai Kepala Sekretariat SEAMEO di Kota Palu. Beliau adalah kawan saya yang telah saya kenal sejak tahun 1998 dan dipertemukan kembali pada momentum SEAMEO hari ini. Pada kesempatan yang baik ini, Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada SEAMEO yang telah mempercayakan Universitas Tadulako sebagai host untuk menyelenggarakan pertemuan tingkat Asia Tenggara kali ini. Sungguh sebuah momen yang sangat berharga bagi kami di Universitas Tadulako. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Dekan FKIP Untad dan seluruh panitia yang telah berupaya dengan maksimal untuk menyelenggarakan evaluation meeting hari ini.” Ujar Prof. Basir dalam sambutannya.
Usai sambutan, acara kemudian di lanjutkan dengan pemutaran video tentang Universitas Tadulako sekaligus pemukulan Gong sebagai pembukaan acara secara resmi usai sambutan dari Dr. Gatot Hari Priowirjanto selaku Director of SEAMEO Secretariat yang berbasis di Thailand.
Dalam meeting tersebut, sesi pertama berisi tentang pengalaman Mahasiswa PPL Program SEA Teacher batch 5 kemudian diskusi tentang kolaborasi Mahasiswa PPL Program SEA Teacher batch 6 di kawasan Asia Tenggara.
Dr. Anang Wahid M Diah selaku Ketua Panitia Acara 5th Evaluation Meeting SEAMEO menuturkan bahwa pertemuan perguruan tinggi tingkat Asia Tenggara ini banyak membahas keberlangsungan project pertukaran guru yang telah berjalan selama beberapa tahun terakhir.
“ Selama ini ada 3 negara yang aktif mengirimkan mahasiswa PPL nya di antaranya Thailand, Filipina dan Indonesia. Pada kesempatan kali ini Malaysia telah turut bergabung untuk pertukaran calon guru berikutnya. Universitas Tadulako termasuk dalam program ini bersama 77 institusi di Asia Tenggara. Negara yang berminat untuk bergabung kali ini ada Singapura serta Kamboja. Pertemuan Evaluasi yang telah diadakan untuk Kelima kalinya ini banyak membahas proses pertukaran mahasiswa PPL untuk calon guru tingkat Asia Tenggara pada semester kemarin. Sehingga hal apa saja yang dapat ditingkatkan dan diperbaiki dibahas secara detail pada hari ini.” Jelas Dr. Anang.
Beliau turut menambahkan bahwa Para mahasiswa yang telah selesai dalam program pertukaran guru di negara Asia Tenggara akan di minta membuat laporan menarik dalam blog nya untuk membagikan pengalamannya selama aktivitas mengajar di negara ASEAN.
“ Usai acara meeting hari ini, para peserta juga akan melakukan city tour pada esok hari untuk memperkenalkan kebudayaan serta potensi pariwisata di Kota Palu.” Tambah Dr. Anang.
Di temui di akhir acara, Dr. Gatot Hari Priowirjanto selaku Director of SEAMEO Secretariat menjelaskan mengenai SEAMEO secara detail.
“ SEAMEO (South East Asia Minister Education Organization) adalah Organisasi Menteri Pendidikan Se Asia Tenggara yang memiliki 24 cabang di kawasan Asia Tenggara yang terbagi di beberapa negara seperti Indonesia 7 cabang, Vietnam 2 cabang, Filipina 3 cabang, Laos 1 cabang, Kamboja 1 cabang, Myanmar 1 cabang, Malaysia 3 cabang dan Brunei 1 cabang. Arahan dari 11 menteri Asia Tenggara yang dicanangkan pada tahun 2014 adalah 7 prioritas pendidikan di Asia Tenggara. Beberapa poin didalamnya mengenai revalitisasi pendidikan guru, harmoni pendidikan dan kurikulum abad 21. Evaluasi hari ini lebih kepada poin kelima yakni SDM Guru Asia Tenggara di masa depan. Program SEA Teacher pada tahun 2016 telah memberikan kesempatan kepada calon guru untuk PKL di negara kawasan Asia Tenggara dan mendapatkan pengalaman mengajar disana. Kami telah mengevaluasi apa saja yang harus di tingkatkan dan di perbaiki dari pengalaman pada bulan Januari dan Februari kemarin kemudian Pada bulan Agustus nanti, para mahasiswa akan kembali mendapatkan kesempatan mengajar di empat negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina.” Jelas Dr. Gatot. AA