Kenalkan Keberagaman Budaya Kepada Mahasiswa, International Office Untad Gelar International Day Festival

  • Post author:

Untuk Ketiga kali nya, International Office Untad kembali menggelar  International Day Festival pada Kamis (14/12) Pagi dengan mengangkat tema “ Harmony in Cultural Diversity From Untad for Global Community ” bertempat di Gedung Auditorium Lama Universitas Tadulako.

Dalam festival ini, Mahasiswa International Untad dari berbagai negara turut berpartisipasi memeriahkan festival yang telah di gelar sejak tahun 2015 ini. Beberapa di antara nya mempertunjukan kesenian menari, menyanyi dan paduan suara. Pada Pagelaran Budaya Lokal dan International, Mahasiswa lokal dan International Untad tampil dengan pagelaran di antara nya :

Timor Leste

Paduan Suara: Oh Oh Oh Timor & Sampe Suvu Roa

Lagu Oh Oh Oh Timor menceritakan bahwa semua orang Timor Leste adalah satu keluarga, tidak ada perbedaan baik suku maupun ras. Orang Timor leste yang berada diluar negeri jangan lupa pulang untuk sama-sama membangun negeri untuk anak cucunya kelak.

Lagu Sampe Suvu Roa menceritakan tentang seorang pemuda yang telah lama merantau dan ingin kembali pulang demi membangun daerah asalnya.

 

FAKULTAS EKONOMI, PRODI MANAJEMEN

Tari Kreasi

Gabungan dua elemen tradisional yaitu tari ‘Pontanu’ yang berarti ‘menenun’ dan tari modern.

  • TARI ENJENUADA ( Local Dance performed by international students from Thailand, Vietnam, Timor Leste and Papua New Guinea/PNG)

Tari Enje Nuada atau Tari Gerak Adat merupakan tari garapan dari Agus Surya Nimpran. Gerak dasar tarian ini diadaptasi dari ritual balia atau ritual pengobatan untuk mengobati orang sakit karena gangguan ruh-ruh.

 

  • TARI GANDRUNG JEJER JARAN DAWUK ( Aulia Ivana Romli, mahasiswa Universitas Air Langga yang mengikuti program PERMATA)

Tari Gandrung Jejer Jaran Dawuk adalah tarian khas Banyuwangi yang merupakan symbol daerah Banyuwangi. Biasanya ditampilkan dalam pembukaan acara. Tari Gandrung ini melambangkan terpesonanya masyarakat Blambangan yang agraris kepada Dewi Padi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat, serta mengandung nilai keindahan, nilai ektrinsik dan intrinsic.

Dalam sejarahnya,  setelah perang  Puputan Bayu (1771-1772) rakyat Blambangan hampir habis, dan siasanya tinggal memencar dalam kelompok kecil di pedaman hutan, maka untuk konsolidasi perjuangan dan membangkitkan lagi semangat juang, lahirlah kesenian Gandrung yang berkeliling menghubungi sisa pejuang yang berpencar tadi.

 

  • Papua New Guinea(Samantha & Mahasiswa Lokal)

Tarian kaipunaki

Lagu yang biasanya dinyanyikan orang untuk merayakan kemenangan mereka, dan lagu ini juga biasa dinyanyikan sebagai ungkapan kebahagiaan dengan orang lain.

 

  • FKIP/PRODI PENDIDIKAN KIMIA

Tari kreasi

Tari kreasi yang menggabungkan 3 tarian berbeda, yakni tari kreasi Melayu Modern berjudul Nirmala, tari modern dan tari India.

 

  • VIETNAM (by Vietnam Students and local students).

Tarian vietnam ‘Hao Khi Viet Nam’. Hao Khi Viet Nam yang artinya Semangat Vietnam.

 

  • FAKULTAS TEKNIK SIPIL

Musical Performance

Menampilkan musik tradisional Indonesia Timur Yamko Rambe Yamko yang diiringi lantunan seruling, dentuman perkusi, tarian-tarian, dan juga lagu Gebyar-Gebyar.

 

  • THAILAND

Hand Percussions: Lagu Panama

Lagu ini sangat popular dan universal  bagi rakyat Thailand, yang diciptakan oleh yang mulia raja pada tahun 1946. Lagu ini biasanya dinyanyikan untuk mengenang beliau.

 

  • TARI ACEH (performed by Rizki Mulyadi, mahasiswa Aceh yang ikut program PERMATA)

Tari Likok Pulo

Likok berarti ‘gerak tari’ dan Pulo berarti ‘pulau’.

 

  • FAKULTAS PERTANIAN, JURUSAN AGRIBISNIS

Medley Tradisional Song

MEDLEY SONG dari beberapa Suku yang ada di Indonesia: Kaili, Bugis, Jawa, Toraja, Papua, dan Ambon.

Indonesia adalah negara dengan banyak pulau dan dikenal dengan keanekaragamannya mulai dari Suku, Ras dan Agama. Tetapi melalui keberagaman inilah Indonesia di bentuk dan menjadi jati diri bangsa Indonesia dari segala keunikan yang tersedia dari keberagaman yang bersatu dalam perbedaan dan hidup berdampingan.

 

  • FAKULTAS PETERNAKAN & PERIKANAN, JURUSAN PETERNAKAN

Tari Kecak, Bali

Sejarah singkat tari kecak adalah tarian Bali yang diangkat dari penggalan kisah pewayangan Ramayana, yang menceritakan kisah Dewi Sinta yang diselamatkan oleh Hanoman. Dilanjutkan denganpenampilan lagu solo, berjudul: Untuk Bumi Kita. Lagu ini menceritakan tentang seorang pemuda/i dari berbagai negara, bahwa betapa pentingnya menjaga bumi dari kerusakan agar anak cucu kita nantinya bisa memanfaatkan dan menikmati keindahan bumi ini.

 

  • FISIP, PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Teatrikal, Parade Bendera, Monolog, Menyanyi

Cerita diawali dengan munculnya anak anak yang masih kental dengan unsur kebudayaannya, mereka adalah anak anak yang belum terpengaruh dengan globalisasi. Mereka sangat bahagia dengan permainan-permainan yang sudah menjadi kebudayaan Indonesia. Kemudian masuklah beberapa anak anak yang mengaku sangat modern dengan gadget di tangan mereka dan bertingkah seakan mereka yang paling hebat dan paling luar biasa diantara yang lainnya. Mereka yang mengaku anak gaul ini mengganggu permainan anak-anak yang bermain permainan tradisional, sehingga membuat mereka sedih. Kemudian masuklah seorang wanita yang bertanya tanya akan perbedaan yang sedang terjadi, lalu disusul masuknya seorang pria yang menjelaskan akan perbedaan yang sedang terjadi di Indonesia. Lalu masuklah penyanyi yang akan menyanyikan lagu Indonesia Jaya dan membuat semuanya bersatu, saling menerima perbedaan, saling mengisi ketidaktahuan, dan sadar bahwa Indonesia ada karena perbedaan yang berhasil disatukan.

Di temui di kantor International Office Untad, Prof. Ir Marsetyo, M.Sc.Ag., Ph.D selaku Kepala iO Untad menuturkan tujuan di selenggarakan nya Festival Budaya International Day di Universitas Tadulako.

” Acara ini merupakan wadah antara Mahasiswa Asing dan Lokal untuk saling mengenal satu sama lain khusus nya dalam bidang keberagaman budaya sehingga nanti nya Mahasiswa Untad akan menjadi individu yang menghargai perbedaan baik itu perbedaan bangsa, bahasa, agama dan budaya negara lain nya. Pada festival ini mereka dapat mempertunjukan budaya negara nya kepada mahasiswa lokal agar saling mengetahui keberagaman dan tetap menjaga harmoni di tengah perbedaan.” Jelas Prof Marsetyo. AA

Berikut Dokumentasi International Day Festival Universitas Tadulako 2017 :