Universitas Tadulako senantiasa melahirkan Lulusan yang berkualitas, dan untuk ke tiga  kalinya menyelenggarakan Wisuda Lulusan Universitas Tadulako Tahun 2014. Dihadiri oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah selaku Ketua Kehormatan Dewan Penyantun Universitas Tadulako, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Bapak Kapolda Sulteng, Bapak Kajati Sulteng, Bapak Ketua PT Sulteng, Bapak Danrem 132/Tadulako, dan Bapak Danlanal Palu, Kepala BPK Perwakilan Sulawesi Tengah dan Kepala Perwakilan BPKP Sulawesi Tengah. Walikota Palu, Pimpinan SKPD Provinsi dan Kota Palu, Pimpinan PTN dan PTS se Sulawesi Tengah, Mitra dari Pimpinan Perbankan (Bank BNI, Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri), Anggota Senat Universitas Tadulako, Guru Besar, Pimpinan Fakultas dan Lembaga-lembaga serta Para Pengalola Satuan Akademik di Lingkungan Universitas Tadulako, Tokoh dan Keluarga Besar dari Masyarakat Tondo Duyu dan Tondo Ngapa, serta keluarga dari Masyarakat Vatutela. Para Dosen, staf Administrasi dan mahasiswa di Lingkungan Universitas Tadulako, Para Orang Tua, Wisudawan, dan Para Undangan. |
Wisuda Ke-76 Lulusan Universitas Tadulako Bertempat di Gedung Auditorium Untad, pada hari Kamis (25/09/14) Rektor Universitas Tadulako menyampaikan Pesan Almamaternya. “Saya, mewakili seluruh unsur Pimpiinan dan keluarga besar Unversitas Tadulako, mengucapkan “selamat!†atas kebahagiaan dan keberhasilan yang diraih hari ini oleh seluruh wisudawan beserta keluarganyaâ€.
Kali ini Untad melepaskan sebanyak 947 Orang lulusannya, yang terdiri dari 167 Orang Pascasarjana dan 760 Orang Sarjana Strata Satu dan Diploma dari 10 Fakultas di Lingkungan Universitas Tadulako. Fakultas : Kehutanan sebanyak 38 Orang, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 41 Orang, Teknik sebanyak 52 Orang, Peternakan dan Perikanan 33 Orang, Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebanyak 301 Orang, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 74 orang, Ekonomi 93 Orang, MIPA 32 Orang, Hukum 90 Orang dan Pertanian 26 Orang.
Diantara 947 Orang Wisudawan ke 76 kali ini terdapat 12 Orang yang memiliki grade diatas rata-rata, yakni Dr. Abdullah Naser, MP lulusan Program Pendidikan Doktor Ilmu Pertanian Bidang Kajian Utama Ilmu Peternakan, lama studi 3 Tahun dan 1 Bulan, IPK 4,00 sedangkan dari Jenjang Strata Dua (S2) ialah Hary Aziz, M.Si Prodi Magister Ilmu Administrasi Publik, lama studi 1 Tahun 11 Bulan, IPK 4,00. Dari Jenjang Strata Satu (S1) menyandang predikat Wisudawan dengan IPK tertinggi dan juga Terbaik tingkat Universitas adalah Nurhalimah Cahayani, S.Hut., Fakultas Kehutanan Prodi Kehutanan lama studi 3 Tahun 11 Bulan dengan IPK 3,93. Wisudawan Tercepat dan Termuda yang lahir di Parigi, 14 Agustus 1994 Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen yakni Siti Maarifah, S.E., lama studi 3 Tahun 8 Bulan dan IPK 3,46. Selain itu juga Wisudawan terbaik dari masing-masing Fakultas antara lain Rusdiana Fakultas Ekonomi/Akuntansi lama studi 3 Tahun 10 Bulan IPK 3,69. Ronald Somorangkir Fakultas Pertanian/Agribisnis lama studi 4 Tahun 1 Bulan IPK 3,79. Siti Yuliandri. L Fakultas Hukum/Hukum Tata Negara lama studi 4 Tahun 1 Bulan IPK 3,76. Rahmansyah Fakultas MIPA/Biologi lama studi 4 Tahun 1 Bulan IPK 3.91. Gusti Ayu Handayani Fakultas KIK/Pendidikan Dokter lama studi 4 Tahun 1 Bulan IPK 3.82. Hardiyanti Sarika Fakultas Teknik/Teknik Sipil lama studi 4 Tahun 1 Bulan IPK 3.60. Fifin Hardiawanty Fakultas Peternakan dan Perikanan/Peternakan lama studi 3 Tahun 11 Bulan IPK 3.81. Syamsu Alam Fakultas KIP/Pendidikan Kimia lama studi 4 Tahun IPK 3,85. Jumarni Fakultas ISIP/Sosiologi lama studi 4 Tahun IPK 3,89.
Bapak Muhammad Basir Cyio juga menyampaikan, “wisuda kali ini sama sekali bukan penghujung perjalanan panjang yang sudah dilewati. Hari ini merupakan hari pertama kalian dari lembaran baru kedepan. Mulailah bekerja keras karena sesuati tidak akan pernah merangkul hanya dengan harapan. Memang realitas kehidupan bukan dicari, tetapi mendatangi orang-orang yang bangkit karena berjati diri, kokoh dalam kebajikan, tangguh dalam kesadaran dan berhati baja mempertahankan kelembutan. Jadilah alumni yang siap untuk gagal disaat sedang mencari keberhasilan dan belajarlah dari kegagalan yang dirasakan itu untuk introspeksi. Sebelum bertanya kepada orang atas kapasitas, potensi, dan tingkat penerimaan orang lain, sebaiknya bercermin pada diri sendiri. Mengukur kemampuan jangan gunakan perasaan, tetapi pakai assesment rasionalitasâ€.
Beliau juga menambahkan, “jangan bercita-cita untuk menjadi manajer tetapi jadilah seorang pemimpin. Seorang pemimpin tidak bisa sukses bila hanya bertindak sebagai manajer, kecuali jika pemimpin itu menjalankan tugas-tugas leadershipnya dengan baik. Menurut Steven Bancars, seorang inspiratory spiritual, bahwa ada delapan jalan untuk mengambil kendali pikiran kita. Lima diantaranya disebutkan :
- Jadi Pribadi yang hyper selektif. Bila mendengar kabar yang tidak menyenangkan silahkan disimak, bahkan perhatikan dan telaah secara mendalam. Tetapi ingat, jangan pernah mau berinvestasi “Energi†untuk kabar seperti itu.
- Belajarlah untuk fokus tanpa harus terganggu. Memanfaatkan kemampuan masing-masing untuk fokus pada satu hal yang penting dengan tetap membangun pikiran dalam kendali maksimal.
- Kekuatan Perspektif. Perspektif kita di dunia harfiah akan mengubah realitas kehidupan.
- Mengembangkan Koneksi Spirit. Spirit setiap orang selalu berada dalam dirinya. Spirit selalu dibimbing dan dipelihara oleh cinta yang memiliki kekuatan yang harus dimanfaatkan untuk mengendalikan emosi.
- Berlatih Intrapersonal. Berlatih memperbaiki kognisi dapat membantu membangun kembali neuro-konektivitas di otak dan mencegah degenerasi atau kerusakan pikiranâ€.
Kemudian Beliau juga berpesan, “isilah sisa hidup ini dengan cinta dan tawa, bukan murung, putus asa bahkan menjalani hidup diluar putaran kehidupan sewajarnya. Singkat cerita, kata Scoot “Don’t take on more than you can handle only to complain about it later. Knowing your limitations will help you with time management by keeping you from over committing. Leave time for love and laughter†â€. YL