Universitas Tadulako berkolaborasi dengan Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam rangka University Led Development yang merupakan peluang kerja sama penelitian antar perguruan tinggi.
Dalam rangka meningkatkan kerjasama dalam bidang penelitian antara Untad, UNM dan ITS,  Prof.Dr. Joko Lianto Buliali selaku Ketua Pusat Studi TIK dan Robotika ITS mengungkapkan, “program ini merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya, kami melakukan Vicon (video conference) dengan Universitas Tanjung Pura dan Universitas Palangkaraya. Selama satu setengah tahun seperti yang dikatakan Ketua Lembaga Penelitian Untad, Prof. Sultan bahwa pada bulan Desember 2012 ada 21 ketua LPPM dan Lemlit dan 2 ketua LPPM dan Lemlit dari PTS mulai dari Pontianak sampai Merauke berkumpul di ITS untuk melakukan kolaborasi dalam bidang penelitian.â€
Dengan kemajuan teknologi, jarak tidak lagi menjadi penghalang guna melakukan kerja sama, seperti yang dilakukan oleh tiga Universitas di Indonesia (Untad, UNM dan ITS), presentasi kerjasama penelitian berlangsung dengan menggunakan media video conference di Untad pada Senin (07/04/14). Dengan agenda berupa presentase kerjasama EPI-UNET oleh wakil Rektor IV ITS dan presentasi hasil-hasil penelitian EPI-UNET oleh peneliti dari Untad, UNM dan ITS.
Dalam MP3EI (Masterplan Percepatan dan Peluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) 2011-2025 terbagi dalam 6 (enam) koridor ekonomi nasional dengan 22 kegiatan utama ekonomi yakni, telematika, perkapalan, tekstil, makanan dan minumam, besi baja, alutsista, kelapa sawit, karet, kakao, peternakan, perkayuan, minyak dan gas, batu bara, nikel, tembaga, bauksit, perikanan, pariwisata, pertanian pangan, Jabodetabek area, KSN Selat Sunda, dan peralatan transportasi.
Kali ini ITS mengajak Universitas dari kawasan timur terutama dari Pulau Sulawesi karena, Sulawesi termasuk dalam koridor ke 4 (empat) dalam MP3EI 2011-2025 dengan tema pembangunan : pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan migas dan pertambangan nasional. Terdiri dari 6 pusat ekonomi, yakni Makassar, Palu, Kendari, Gorontalo, Manado, dan Mamuju dengan kegiatan ekonomi utama antara lain, pertanian berupa pangan : padi, jagung, kedelai dan ubi kayu kemudian perikanan, nikel, minyak dan gas bumi (migas) serta kakao.
Prof. Joko juga menambahkan dengan bertema energi, ketersediaan ketahanan pangan, hasil laut dan hasil-hasil tambang dengan kapasitas masing-masing akan lebih cepat jika bersinergi dari pada bekerja sendiri-sendiri.
Sehingga diharapkan dengan kerjasama dalam bidang penelitian yang dijalin ini akan mendapatkan hasil yang maksimal karena saling bersinergi dan untuk memajukan perekonomian Indonesia. YL