Bila remaja peringati hari Ibu, mungkin adalah hal yang biasa. Pun demikian, bila kaum bapak memperingati hari Ibu, mungkin juga bukan hal yang asing. Tapi bagaimana bila peringatan hari Ibu diperingati oleh kaum Ibu sendiri ? seperti apa mereka memahami dan memaknai ?
Jum’at (20/12) Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Tadulako selenggarakan peringatan hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember. Hj. Fadliah Muh Basir selaku ketua Dharma Wanita Untad dalam sambutannya menyampaikan, bahwa menjadi Ibu dan Istri di era global saat ini bukan hal yang mudah, sarat dengan tantangan yang sangat besar terutama dalam membina dan mendidik anak.
“Menjadi ibu sekaligus istri di zaman ini tidaklah mudah, kita berhadapan dengan arus zaman yang terus maju, pun juga kita diperhadapkan dengan kondisi yang kerap membuat hati cemas tentang kondisi anak kita yang rentan menjadi korban kemajuan zaman ke arah yang negatif,†terang Ibu Rektor. Untuk itu, Ketua Dharmawanita Untad juga menghimbau agar semua orang termasuk kaum bapak, tidak menganggap remeh peran seorang Ibu. Karena menurutnya, kaum bapakpun tak berarti banyak tanpa support dan dukungan para Ibu sekaligus istri.
Hari Ibu di Indonesia diperingati secara Nasional setiap tanggal 22 Desember, setiap negara di Dunia sejatinya juga memiliki hari tertentu memperingati hari Ibu. Di Indonesia, peringatan Hari Ibu sendiri resmi diperingati lewat dekrit Presiden Soekarno pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia pada tahun 1928.
Dalam rangka memperingati hari Ibu tersebut, Dharmawanita Persatuan Untad juga menggelar sejumlah perlombaan yang diikuti oleh anggota Dharmawanita dari masing-masing Fakultas. Beberapa lomba yang dipertandingkan antara lain lomba memasang dasi, lomba memakai jilbaab, dan lomba memasak. Perlombaan yang diikuti oleh kaum ibu-ibu tersebut berjalan meriah dengan nuansa kekeluargaan yang kental.
Prof Basir selaku penasihat Dharmawanita Untad yang didaulat untuk menyampaikan materi pada kesempatan itu mengatakan, peran Ibu termasuk Dharmawanita sangat dibutuhkan dalam pengembangan Universitas Tadulako kedepannya. Prof Basir juga berpesan agar Dharmawanita dapat mengambil peran dalam membantu pekerjaan suami. “Ibu-ibu sebagai bendahara rumah tangga, bisa peran dalam mengontrol kebijakan pengeluaran rumah tannga, jangan sampai lebih besar pasak dari pada tiang,†pesan Pak Rektor.
Pada peringatan hari Ibu yang mengangkat tema “Melalui Peringatan Hari Ibu, Kita Tingkatkan Wawasan dan Kreatifitas Anggota Dharmawanita Persatuan Universitas Tadulako†itu, Rektor Untad Prof Basir memberikan pertanyaan kepada anggota Dharmawanita untuk melihat wawasan Korps ibu-ibu itu. Pertanyaan yang diberikan seluruhnya dijawab sempurna, diakhir materinya Prof Basir memberikan hadiah pada setiap peserta yang menjawab pertanyaannya.