Mahasiswa Untad Pahlawan di Sea Games Myanmar

  • Post author:

Nama Mohammad Adhan Rusdin menjadi “buah bibir” pemberitaan media massa nasional, hal itu terkait prestasinya yang berhasil menyumbangkan medali emas pada cabang silat kelas 55-60 kg di Sea Games Myanmar. Mahasiswa PJKR Universitas Tadulako itu-pun menjadi satu-satunya penyumbang emas dari cabang Pencak Silat.

Salah satu media nasioanal menulis “Pesilat Rusdin Selamatkan Muka Indonesia.” setelah empat rekannya gagal menyumbang emas dari cabang pencak silat, Adhan tampil sebagai pahlawan yang berhasil mengibarkan bendera merah putih pada puncak tertinggi di arena pencak silat pada Ahad (15/12).

Adhan mengaku, perjuangannya meraih emas tidak dilalui dengan mudah. Pada partai final Adnan ditantang pesilat tuan rumah yang didukung sorak sorai penonton yang memadati arena pertandingan. “Akhirnya emas bisa saya raih meski harus berjuang keras. Lawan memang cukup kuat apalagi didukung oleh penonton,” kata Mohammad Adhan Rusdin usai pertandingan.

Rasa suka cita dan kegembiraan atas hasil yang dicapai, Adhan spontan melakukan sujud syukur saat namanya diumumkan sebagai pemenang pada partai final tersebut.

Adhan yang baru tampil pertama kali di ajang Sea Games itu, berhasil menunjukan kelasnya sebagai pesilat asal tanah Tadulako. Adhan bercerita, bahwa keberhasilannya tidak luput juga berkat support keluarga yang selalu diingatnya saat bertanding. “Pelatih meminta untuk terus menyerang. Sayapun langsung ingat keluarga di rumah yang berpesan untuk memberikan yang terbaik. Akhirnya saya mampu membalikkan keadaan,” terang Adhan. Sebagaimana diberitakan Liputan6.com

Prestasi Adhan disambut gembira oleh Rektor Universitas Tadulako. Prof Basir yang dihubungi via SMS mengaku sangat bersyukur dan berjanji akan mengupayakan beasiswa bagi Adhan. “Alhamdulillah, ternyata Tadulako memiliki bibit atlit yang berlevel internasional. Mereka kita akan berikan perhatian khusus bagi yang bersangkutan. Sejauh memungkinkan, saya akan berikan reward selain beasiswa, juga mungkin kita akan bebaskan dari UKT selama setahun,” tulis Prof Basir lewat pesan singkatnya.

Prestasi Adhan juga menjadi perbincangan di kalangan mahasiswa Universitas Tadulako di jejaring sosial media. Rafani Tauhuns misalnya menuliskan “Gillaaa… Mahasiswa Untad Peraih Emas di SEA GAMES 2013” di akun Facebooknya. Rafani mengaku sangat terinspirasi dari torehan prestasi Adhan Rusdin. “Ini benar-benar inspirasi bagi Tadulako,” tutur Rafani yang masih menampakan rona semangat.

Medail Emas yang diraihnya pada Sea Games Myanmar kali ini menambah koleksi medali yang telah diperoleh Adhan di ajang internasional, sebelumnya Adhan juga pernah menjuarai Cabang Olahraga Pencak Silat pada POM (Pekan Olahraga Mahasiswa) Asean di Laos pada tahun 2012, juga medali emas dari cabang olahraga yang sama pada Belgium Open Championship di Belgia Tahun 2013.

Semoga torehan prestasi Adhan Rusdin akan diikuti oleh putra-putri Tadulako berikutnya. Universitas Tadulako sudah tak bisa dipandang sebelah mata kini, prestasi Adhan membuktikan bahwa Untad juga mampu mengirim putra terbaiknya di pesta olahraga negera-negara Asia Tenggara itu, melakukan sekuat tenaga dan memberikan hasil terbaik. (AF)