Setelah melalui proses panjang, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako kini telah meresmikan Pusat Penelitian –Center For Research on Health, Wellness and Sustainability Faculty of Medicine- yang merupakan hasil kerjasama dengan School Of Humanities and Social Sciences Deakin University Australia pada kamis (22/02) pagi bertempat di Pusat Penelitian Fakultas Kedokteran Untad.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kedokteran yang di wakili Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, dr. Muh. Ardi Munir, Sp.OT, Fics, MH menuturkan apresiasinya bahwa Fakultas Kedokteran saat ini telah memiliki Pusat Penelitian sendiri.
“Saya sangat berterima kasih kepada Prof. Basir yang telah memberikan dukungan yang luar biasa sehingga Fakultas Kedokteran kini telah memiliki Pusat Penelitian yang awalnya kami masih bermimpi untuk memiliki Riset Centre ini mengingat Fakultas Kedokteran yang masih baru dengan akademisi yang masih baru pula. Kami terus berharap dukungan kepada segenap pihak yang hadir pada hari ini untuk mengembangkan Pusat Penelitian ini kedepannya. Kami juga mengucapkan selamat datang kepada Prof. Ismet dan Prof. Rebecca asal Deakin University Australia yang telah menyempatkan hadir Untad untuk mensupport berdirinya Centre of Research ini.” Ujar dr. Ardi Munir.
Beliau juga menambahkan bahwa dengan ada nya Centre of Research ini diharapkan dapat menambah nilai Fakultas Kedokteran di bidang penelitian sebagai salah satu penilaian akreditasi kedepannya.
Di kesempatan kedua, Prof. Dr. Ismet Fanany asal Deakin University Australia mengungkapkan rasa senangnya karena dapat mengunjungi Universitas Tadulako untuk kesekian kali.
“ Kami sebenarnya sudah cukup intens ke Universitas Tadulako sehingga kami selalu bersemangat untuk berkunjung kesini. Mungkin ada yang bertanya mengapa Fakultas Kedokteran Untad bekerjasama dengan School Humanities and Social Sciences yang terkait dengan kemanusiaan dan sosial. Hal ini karena masalah kesehatan masyarakat tidak luput dari masalah kemanusiaan dan sosial. Meskipun tidak bersifat klinis, Masalah kemanusian dan sosial memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi kesehatan masyarakat dari sisi individu, perilaku dan kebiasaan masyarakat dalam menjaga kesehatannya. Saat ini tidak sedikit orang yang sehat secara klinis tapi disisi lain dia tetap merasa tidak enak badan ketika beraktivitas. Sehingga orang menjadi sakit tidak selama nya berasal dari bakteri dan virus melainkan banyak faktor yang terjadi di tengah masyarakat dalam bersosialisasi.” Jelas Prof. Ismet
Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir SE MS selaku Rektor Untad memaparkan proses terbentuknya Pusat Penelitian di Fakultas Kedokteran Untad.
“ Momentum di launching nya Pusat Penelitian Fakultas Kedokteran membutuhkan proses yang cukup panjang bahkan kami sempat mengunjungi Deakin University sebanyak 2 kali khusus untuk Pusat Penelitian ini. Kehadiran kedua Professor asal Deakin University Australia tentu tak hanya ikut meresmikan Riset Center ini saja melainkan juga untuk meningkatkan SDM orang orang yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu, kami berharap para dokter semakin bersemangat dengan adanya riset center ini dalam melakukan penelitian. Besok juga akan ada ilmu yang akan di share dalam workshop mengenai publikasi internasional dan metode penelitian dari pakar asal Deakin University.” Jelas Prof. Basir.
Beliau juga menambahkan mengenai pentingnya peran Centre of Research untuk Akademisi Untad dalam menghasilkan penelitian-penelitian berkualitas.
“ Disejumlah terbitan khususnya dikalangan Guru Besar, dari 4000 orang terdapat 2500 yang belum memiliki publikasi internasional. Perlu untuk di ketahui bahwa artikel – artikel yang didalam nya terdapat lebih dari satu keilmuan seperti sosial, kesehatan, psikologi dan pertanian misalnya akan berpeluang lebih besar untuk terbit secara Internasional ketimbang artikel yang hanya berdasarkan dengan satu keilmuan saja. Sehingga di harapakan Riset Center ini dapat menjadi jawaban atas keinginan para akademisi Untad untuk meloloskan artikelnya ke tahap internasional. Meskipun dari segi fasilitas kita masih tertinggal ketimbang Amerika, Jepang dan Australia, tapi kita kaya akan informasi di bidang sosio cultural. Contohnya saat Jepang ingin mengetahui kondisi wilayah ber mercuri, mereka membutuhkan kondisi suatu wilayah yang terkandung mercuri dan Kota Palu menjadi wilayah penelitiannya karena sesuai dengan materi penelitian yang mereka inginkan. Mereka memiliki alat penelitian yang lengkap tapi tidak memiliki wilayah penelitian yang sesuai. Pada momen itulah akademisi Untad masuk dari sisi sosial, psikologis dan dampak mercurinya.” Tambah Prof. Basir
Di akhir acara peresmian, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama antara Universitas Tadulako dan Deakin University serta pemasangan Jaket Penelitian secara simbolis oleh Rektor Untad, Professor asal Australia dan beberapa akademisi Untad. Setelah itu, acara di lanjutkan dengan pengguntingan pita dan tour ruangan Riset Center Fakultas Kedokteran.
Acara peresmian turut dihadiri Para Wakil Rektor Untad, Para Dekan, Direktur RS Pendidikan dan jejaring Fakultas Kedokteran serta Kadis Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Acara peresmian kemudian di lanjutkan dengan seminar dan workshop hingga Jumat (23/02) dengan Narasumber di antara nya ;
- Dr. Ismet Fanany asal Deakin University Australia dengan Materi Social and Cultural Influences in Community Medicine and Health Discussion serta Writing For International Publication.
- Rebecca Fanany, Ph.D asal Deakin University Australia dengan Materi Social Sciences Research in Community Health Discussion dan Research Methods in the Social and Cultural Study of Health. AA