Seminar Internasional merupakan salah satu bentuk perluasan jaringan serta wadah promosi untuk menguji hasil penelitian yang telah dilakukan oleh suatu institusi atau universitas. Universitas Tadulako bersama Universiti Kebangsaan Malaysia pada Jumat dan Sabtu(22-23/09) mengadakan Seminar Serantau Pengurusan Persekitaran 2017 dengan tema “Regional Seminar on Environmental Management”, di Hotel Puri Pujangga, Malaysia.
Seminar Internasional ini merupakan kerjasama antara Persatuan Pengurusan Persekitaran Malaysia atau environmental management society (EMS) bersama Pusat Penyelidikan Sains dan Governans Kelestarian (SGK), Insititut Alam Sekitar dan Pembangunan UKM (LESTARI) serta FISIP Universitas tadulako. Mayoritas peserta seminar diisi oleh Mahasiswa Program Ph.D hingga Dosen dan peneliti dari Universitas Islam Riau, Universitas Tadulako dan Universiti Kebangsaan Malaysia.
Prof. Dr. Muhammad Rizal Razman selaku ketua panitia sangat mengapresiasi peserta dari Indonesia yang dapat membawa semua gambaran penelitian mengenai Indonesia dihadapan peserta Seminar Serantau UKM.
“Saya terlebih dahulu mengalu-alukan kedatangan peserta dari Indonesia yang telah sudi menjayakan seminar serantau pengurusan pesekitan 2017 untuk hari ini dan besok. Makalah makalah telah dimuatkan ke dalam CD Malaysian Journal of Environmental Management Vol. 16 (1) ISSN 1511-7855 2017 dan Asian Journal of Environment, History and Heritage ISSN: 2590-4213. Cd telah terdapat di semua bag peserta hari ini” terang Prof. Rizal.
Selaras dengan Prof. Rizal, Prof. Madya. DR. Kadir Arifin sebagai pembuka acara seminar tersebut juga menyambut kehadiran peserta Indonesia dengan berbagai macam keunikan penelitiannya yang jelas berbeda dari penelitian yang terdapat di UKM dan sangat baik untuk tetap membangun kerjasama dalam bidan akademik seperti ini.
“Welcome to UKM, Welcome to Malaysia. Makalah-makalah yang ada semuanya membincangkan alam sekitar Indonesia. Itu tidak hanya akan tertutup di bilik ini, namun makalah-makalah itu akan dibawa keluar. Semuanya dominan bagaimana kita mengurus alam sekitar kita, lingkungan kita, dan ini hasil daripada semangat kerjasama ASEAN, apalagi kita yang serumpun” Ucap Prof. Kadir.
Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir Cyio, SE. MS sebagai keynote speaker yang dimoderatori oleh Prof. Madya Dr. Sharifah Zarina Zakaria, mengangkat materi mengenai “Strengthening Cooperation and Collaboration of Higher Education Between Tadulako University and National University of Malaysia”. Dalam sambutan nya Rektor Untad menekankan pada hubungan kerjasama yang akan dilakukan oleh UKM dan UNTAD diharapkan memberikan dampak positif bagi mahasiswa pendidikan doktoral Universitas Tadulako yang sedang dalam proses menyelesaikan Studi.
“Selama ini FISIP sudah pernah melangsungkan kegiatan seperti ini, hanya belum ada payung hukum antara UKM dan Tadulako University. Insha Allah sore ini kita tanda tangan MoU bersama UKM. Untad yang masih 36 tahun dan UKM 57 tahun, wajar UKM membantu UNTAD karena UKM jauh lebih senior.” Tutur Prof Basir.
“Tentu kita berharap ke depan, undang-undang yang dikeluarkan dalam bentuk undang-undang akademik maupun undang-undang Nasional itu sangat membuka peluang kolaborasi dan hari ini kita mempraktekkan yaitu university to university, UKM dan Tadulako University. Phd candidate sebelum menuntaskan studinya, should be joining International seminar dan UKM mengambil proses dalam percepatan penyelesaian untuk Phd candidate” Lanjut Prof Basir.
Rektor kemudian melanjutkan dengan undangan terbuka teruntuk UKM agar bisa mengunjungi Universitas Tadulako, di bulan mei 2018 dikarenakan Untad juga akan mengadakan seminar Internasional. Hal ini kemudian sesuai dengan harapan Prof. Kadir yang juga sangat ingin mengunjungi Indonesia terutama Sulawesi.
“Bolehlah setelah ini kita menyelenggarakan Seminar Serantau di Tadulako University sebagai bentuk kelanjutan kolaborasi” Harap Prof. Kadir. Acara kemudian dilanjutkan dengan panel presentasi paper dari para peserta.
Source : Raisa Alatas S.I.Kom, M. I. Kom
Editor : Arba Arief