Sebanyak 79 Insinyur Baru Angkatan 9 PSPPI Untad Resmi Diambil Sumpah

Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Fakultas Teknik Universitas Tadulako (Untad) bersama Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Sulawesi Tengah kembali melaksanakan prosesi Sumpah Insinyur. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (13/8/2025) di Aula Fakultas Kedokteran Untad tersebut diikuti 79 peserta jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Angkatan ke-9. Acara ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan Universitas Tadulako, meliputi Rektor sekaligus Ketua PII Wilayah Sulawesi Tengah, Prof. Dr. Ir. Amar, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., Ketua Senat Akademik Prof. Dr. Ir. Djayani Nurdin, S.E., M.Si., para wakil rektor, Dekan Fakultas Teknik, Ketua PSPPI, serta sejumlah ketua jurusan di lingkungan Fakultas Teknik.

Prosesi ini menjadi akhir dari perjalanan akademik para peserta dan awal tugas mereka sebagai insinyur profesional yang sah menurut Undang-Undang Keinsinyuran. Mereka berasal dari beragam latar belakang, mulai dari instansi pemerintah, pendidikan, hingga praktisi, konsultan, dan kontraktor dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketua PSPPI Untad, Dr. Arief Setiawan, S.T., M.T., menyampaikan bahwa sumpah insinyur bukan hanya acara seremonial, tetapi komitmen untuk mengabdi melalui ilmu pengetahuan dan keterampilan. Sejak berdiri, PSPPI Untad telah menghasilkan 700 insinyur, dengan mayoritas lulusan dari jalur RPL dan sebagian dari jalur reguler.

“Kita masih menghadapi kekurangan jumlah insinyur di Indonesia. Kehadiran Anda semua diharapkan mampu menjawab kebutuhan tersebut dengan tetap menjaga integritas dan kode etik profesi,” tegasnya.

Senada dengan itu, Dekan Fakultas Teknik Untad, Ir. Andi Arham Adam, S.T., M.Sc(Eng)., Ph.D., menambahkan bahwa gelar insinyur hanyalah awal dari proses panjang menuju profesionalisme. Para lulusan diwajibkan menjadi anggota PII serta menempuh sertifikasi profesi untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI).

“Insinyur dituntut tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga berintegritas tinggi. Setiap karya Anda, bahkan sebuah jalan yang dibangun, bisa bernilai sebagai amal jariyah,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Untad Prof. Dr. Ir. Amar, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng menegaskan bahwa PSPPI Untad merupakan bagian strategis dari upaya mencetak tenaga insinyur profesional di Indonesia. Untad juga tengah mempersiapkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sendiri guna memperkuat sistem sertifikasi.

“Menjadi insinyur profesional harus ditopang oleh keterampilan teknis, soft skill, integritas, serta komitmen terhadap keselamatan masyarakat dan kepatuhan hukum,” tandasnya.

Acara kemudian ditutup dengan pengambilan sumpah 79 insinyur oleh Rektor Untad sekaligus Ketua PII Wilayah Sulawesi Tengah, yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama seluruh peserta.