Untad Jadi Tuan Rumah Simposium Nasional Akuntansi XXVIII Tahun 2025

  • Post author:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tadulako menjadi tuan rumah penyelenggaraan Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XXVIII yang berlangsung di Auditorium Untad, Palu, yang dibuka secara resmi pada Senin, 10 September 2025.

Kegiatan ilmiah bergengsi ini diikuti hampir 400 peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia serta menghadirkan sejumlah narasumber nasional maupun internasional. Tahun ini, simposium mengangkat tema “Accounting for Disaster and Sustainability: The Role of Accounting in Achieving SDGs and Mitigating Natural Disasters.”

Pada pembukaan SNA, Ketua Panitia, Dr. Muhammad Din, SE., M.Si., Ak., CA, dalam laporannya menyampaikan bahwa SNA merupakan momentum penting dalam mempercepat transformasi menuju ekonomi berkelanjutan.

“Indonesia membutuhkan fondasi ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berorientasi jangka panjang. Profesi akuntan memegang peran strategis sebagai penjaga transparansi dan akuntabilitas baik di sektor publik maupun swasta. Suatu kebanggaan bagi Untad dapat menjadi tuan rumah simposium pada tahun 2025 ini,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT., IPU., ASEAN Eng, menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan secara resmi. Menurutnya, tema simposium tahun ini sangat relevan dengan situasi global yang dihadapi profesi akuntan.

“Peran akuntan dalam pencapaian SDGs antara lain melalui integrasi dalam strategi bisnis dan pelaporan berkelanjutan, serta pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi. Harapannya, simposium ini dapat menjadi wadah penting bagi akademisi dan praktisi untuk mengembangkan kontribusi nyata profesi akuntan,” jelasnya.

Dikesempatan lainnya, Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Dr. Ardan Adiperdana, Ak., MBA., CFrA., CA, mengapresiasi penyelenggaraan SNA XXVIII di Palu.

“Sejak 1997, SNA telah menjadi agenda rutin IAI-KAPd untuk memajukan kualitas pendidikan akuntansi di Indonesia. Mulai 2023, pelaksanaannya dipadukan dengan ICAE sehingga semakin memperluas cakupan forum diskusi antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan. SNA adalah wadah bergengsi untuk mempresentasikan riset terbaik bidang akuntansi, sekaligus forum silaturahmi masyarakat akuntansi Indonesia,” ungkapnya.

Pada tahun ini, IAI-KAPd juga bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia, Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dan Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI).

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A. Lamadjido, turut hadir dan menyampaikan apresiasi. Ia menegaskan bahwa penyelenggaraan simposium di Palu menjadi kebanggaan tersendiri bagi daerah.

“Profesi akuntan memiliki peran strategis dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi keuangan serta mendukung tata kelola pembangunan yang berintegritas. Saya mendorong adanya kolaborasi erat antara IAI, perguruan tinggi, dunia usaha, dan pemerintah daerah,” tutur Wagub Reny.

Ia juga menekankan bahwa tantangan profesi akuntan semakin kompleks di era digitalisasi dan tuntutan sustainability reporting, sehingga dibutuhkan akuntan yang adaptif, kreatif, dan mampu mengintegrasikan nilai keberlanjutan dalam setiap praktiknya.

SNA XXVIII juga menghadirkan International Session yang memberikan e-sertifikat konferensi internasional dengan bobot 2 SKP. Sesi ini digelar secara hybrid dan menghadirkan narasumber lintas negara, di antaranya:

  • H. Hadianto Rasyid, SE – Wali Kota Palu
  • Iskander Di Spigno – Humainement Concernes
  • Dr. Mohd. Hairul Azrin Haji Besar – Universiti Brunei Darussalam
  • Professor Helen Roberts – University of Otago, New Zealand
  • Dr. Iftekhar Ahmed – Newcastle University, UK
  • Hoshi Eiji – Japan Overseas Cooperative Association (JOCA)

Selain itu, hadir pula sejumlah pakar nasional dan internasional lainnya yang memperkaya wawasan peserta dalam mengembangkan praktik akuntansi berkelanjutan. AA