Pada Selasa pagi (02/09/2025), Universitas Tadulako (Untad) bekerja sama dengan American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) menyelenggarakan Workshop Fulbright Doctoral Degree yang berlangsung di Ruang Senat Fakultas Teknik Untad. Kegiatan ini menghadirkan berbagai sesi informatif terkait peluang beasiswa doktoral Fulbright, penyusunan dokumen aplikasi, serta pengalaman alumni dalam menempuh studi di Amerika Serikat.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik Untad, Prof. Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc.menekankan pentingnya mempersiapkan diri dengan matang dalam mengajukan beasiswa ke Amerika Serikat yang dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan global dengan universitas-universitas terkemuka. Beliau menegaskan bahwa pendidikan di sana tidak hanya memberikan pengetahuan akademik, tetapi juga membuka peluang membangun jaringan profesional yang berharga.
“Beasiswa Fulbright merupakan salah satu program internasional paling bergengsi, meskipun beasiswa LPDP dari Indonesia juga menjadi alternatif yang sangat baik. Proses aplikasi tentu sangat kompetitif karena mencakup pernyataan motivasi, proposal, surat rekomendasi, hingga wawancara. Namun, keberhasilan studi terutama di tingkat doktoral dapat melahirkan peluang publikasi internasional sekaligus memupuk kepemimpinan nasional sebagaimana ditunjukkan banyak alumni Fulbright di Indonesia,” ungkapnya.
Usai sambutan, Sesi pertama kemudian dimulai dengan pemaparan mengenai skema beasiswa Fulbright Doctoral Degree yang disampaikan oleh tim AMINEF secara daring melalui Zoom Meeting, Miftahul Mardiyah. Peserta mendapatkan penjelasan komprehensif terkait prosedur pendaftaran, persyaratan, serta kesempatan tanya jawab.

















Selanjutnya, Dr. Harnida Wahyuni Adda, S.E., M.A., alumni penerima beasiswa Fulbright, berbagi pengalaman serta memberikan tiga tips utama dalam proses aplikasi. Ia menekankan pentingnya kesiapan akademik, pemahaman budaya, serta strategi menulis esai yang kuat.
Pada sesi berikutnya, Dr. Harnida memandu Craft Your Personal Statement yang berfokus pada perbedaan antara Personal Statement dan Study Objective, komponen penting yang harus ditulis, serta latihan menyusun kerangka esai bagi peserta.
Usai istirahat siang, workshop dilanjutkan dengan materi How to Contact Research Advisor in the US oleh apt. Rudi Safarudin, S.Si., M.Farm., M.Epid., Ph.D.. Beliau memberikan panduan dalam mengidentifikasi calon research advisor, menyusun komunikasi akademik yang efektif, serta pentingnya menyesuaikan minat riset dengan bidang yang akan dipelajari.
Dr. Rudi juga membawakan sesi Write Your Study Objective dan How to Write a Writing Sample. Peserta diajak memahami struktur esai tujuan studi, strategi menulis contoh karya ilmiah, hingga kiat memilih tulisan yang sesuai standar akademik internasional.
Workshop juga meliputi sesi tanya jawab dan diakhiri dengan sesi foto bersama. AA