Untad Jadi Tuan Rumah TWKM XXXIV: Mahasiswa Pecinta Alam Teguhkan Komitmen Keadilan Ekologi di Indonesia

  • Post author:

Pada Senin pagi (25/05/2025), Universitas Tadulako (Untad) menjadi tuan rumah pelaksanaan Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) ke-XXXIV Mahasiswa Pecinta Alam tingkat perguruan tinggi se-Indonesia. Kegiatan nasional ini mengusung tema “Peran Mahasiswa Pecinta Alam dalam Mewujudkan Keadilan Ekologi di Indonesia” dengan tagar kampanye #PulihkanSulteng.

Bertempat di Auditorium Universitas Tadulako, acara pembukaan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Staf Ahli Gubernur Sulawesi Tengah Bidang SDM dan Pengembangan Wilayah Ihsan Basir, SH., L.L.M yang mewakili Gubernur Sulteng, Ketua Senat Untad Prof. Dr. H. Djayani Nurdin, SE, M.Si, Penasehat Menteri Kehutanan RI Ir. Jefri Susirianto, M.M, Koordinator Nasional Mapala Perguruan Tinggi se-Indonesia, serta tamu undangan lainnya.

Ketua Panitia, Ibnu, dalam laporannya menyampaikan bahwa tema yang diangkat diharapkan dapat mempererat rasa persaudaraan antar Mapala, serta meningkatkan semangat adaptif, inovatif, progresif, dan kreatif di kalangan mahasiswa pecinta alam. Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan TWKM XXXIV dilaksanakan di beberapa lokasi berbeda, yakni:

  • Kabupaten Parigi Moutong untuk kegiatan panjat tebing,
  • Kabupaten Banggai, serta
  • Kabupaten Sigi khususnya di kawasan Gunung Gawalise untuk kegiatan peliputan.

Sementara itu, Ketua MAPALA Untad, Rinal Afriandi, menegaskan pentingnya momentum ini untuk menyuarakan isu kerusakan lingkungan yang berdampak pada darurat ekonomi, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah. Ia menekankan bahwa Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) harus berperan aktif dan tidak apatis terhadap isu-isu ekologis yang terjadi.

Dalam sambutannya, Koordinator Nasional Mapala Perguruan Tinggi se-Indonesia Vivaldi Ambri Nobel menyampaikan bahwa tagar #PulihkanSulteng menjadi pengingat pentingnya menjaga dan melindungi wilayah Sulawesi Tengah dari krisis ekologi. Ia menegaskan bahwa pemulihan ekologi harus menjadi tanggung jawab bersama.

Ketua Senat Untad, Prof. Dr. H. Djayani Nurdin, SE, M.Si, menyampaikan harapannya agar Universitas Tadulako sebagai tuan rumah mampu menjadi tempat yang hangat dan kondusif bagi seluruh peserta. Ia juga mengajak para peserta untuk menjaga komitmen terhadap pelestarian alam, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, serta melindungi sumber daya air demi keberlanjutan lingkungan hidup.

Sambutan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah disampaikan oleh Ihsan Basir, SH., L.L.M. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang pertemuan, namun juga sarana memperkuat komunikasi dan kolaborasi antar Mapala. Pemerintah Provinsi mendukung penuh kegiatan ini melalui sembilan program unggulan Sulteng, dan berharap mahasiswa dapat terlibat aktif dalam pembangunan sosial dan ekologis daerah.

Acara ditutup dengan sambutan dari Penasehat Menteri Kehutanan RI, Ir. Jefri Susirianto, M.M, yang menyoroti pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati. Ia menekankan bahwa keberhasilan pelestarian alam tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat, termasuk Mapala yang memiliki peran strategis menjembatani ilmu pengetahuan dengan gerakan pelestarian.

“Saya berharap Mapala tetap menjadi wadah mahasiswa untuk menjelajah alam sekaligus mempererat persaudaraan, membangun ketangguhan, serta berkontribusi nyata dalam pendidikan dan pelestarian lingkungan hidup di Indonesia,” pungkasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai penutup acara pembukaan TWKM XXXIV. AA & Fadila