UPA-BK Untad Gelar Kuliah Tamu: Pencegahan dan Penanggulangan Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme

Unit Penunjang Akademik Bimbingan dan Konseling (UPA-BK) Universitas Tadulako melaksanakan kuliah tamu bertema “Pencegahan dan Penanggulangan Paham Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme di Dunia Pendidikan” pada Senin (02/12/2024). Bertempat di Gedung Pascasarjana lantai 3, acara ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pertimbangan Universitas Tadulako, sejumlah civitas akademika, dan mahasiswa.

Ketua Panitia Pelaksana Dr. Muhammad Arif S.IP., M.Si, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran civitas akademika terhadap ancaman radikalisme dan terorisme yang berpotensi merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan kepada peserta tentang bahaya radikalisme di dunia pendidikan, memperkuat pemahaman akan pentingnya toleransi dan moderasi beragama, serta membekali mahasiswa dengan keterampilan untuk mencegah radikalisme di lingkungan kampus. Harapannya, tercipta lingkungan pendidikan yang aman, kondusif, dan toleran,” ujar Dr. Arif dalam sambutannya.

Drs. Muhammad Marzuki, M.Si, Kepala UPA BK UNTAD, menambahkan bahwa kuliah tamu ini merupakan respons atas hasil penelitian yang menunjukkan dampak serius paham radikalisme terhadap pelajar di Indonesia.

“Hasil riset menunjukkan bahwa paham radikalisme telah memengaruhi sebagian pelajar di Indonesia. Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun kesadaran kolektif untuk melawan pengaruh negatif tersebut,” jelasnya.

Acara tersebut turut mendapat apresiasi dari Rektor Universitas Tadulako yang diwakili oleh Prof. Ir. Zainudin Basri, Ph.D, Ketua Dewan Pertimbangan Universitas Tadulako. Ia menyampaikan penghormatan kepada narasumber utama, Prof. Dr. Irfan Idris, M.A, Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, yang berbagi wawasan strategi pencegahan paham radikal terorisme di kalangan pemuda.

Kegiatan ini menandai komitmen Universitas Tadulako dalam menciptakan lingkungan akademik yang bebas dari paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Dengan pelaksanaan kuliah tamu ini, civitas akademika diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan moderasi.