Dalam rangka memberikan kenyamanan, keamanan dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam mengkonsumsi dan menggunakan produk, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melalui Halal Center LPPM Untad menyerahkan sertifikat halal kepada pelaku usaha binaannya. Penyerahan sertifikat halal kepada pelaku usaha dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Amar, ST.,MT.,IPU.,ASEAN Eng selaku Rektor Untad, disaksikan oleh pimpinan para pelaku UMKM, Kepala Halal Center LPPM Untad, serta perwakilan Kemenag RI bertempat di Ruang Rektor Untad.
Dalam penyampaiannya, Budi S.Pd.,M.Pd selaku Kepala Halal Center LPPM Untad menuturkan bahwa jumlah sertifikat halal yang terbit sebanyak 59 sertifikat yang dijalankan dalam program KKN Angkatan 104 dan 105 (terdata sebanyak 171 pelaku usaha terdata dengan 82 NIB yang terbit) di Kabupaten Parigi Moutong. Sehingga total database yang ada sebanyak 569 sertifikat.
“ Kami kedepannya akan melakukan workshop mini halal serta membentuk tim peneliti untuk mendata pelaku usaha se Sulawesi Tengah yang melibatkan akademisi Untad,” jelasnya.
Dikesempatan yang sama, Perwakilan Kemenag RI (Indra Cahyo & Abjan hale) menyampaikan bahwa Sertifikat Halal pelaku usaha merupakan salah satu program yang utama di Kementerian Agama. Berdasarkan perhitungan mereka, terdapat lebih dari 2.000 sertifikat halal yang telah dimiliki oleh pelaku usaha di Sulteng. Hal tersebut perlu penguatan melalui Kerjasama dengan Untad.
“ Kami ditugaskan untuk memonitor dan evaluasi terkait pendampingan sertifikat halal di Sulawesi Tengah dan di Untad sekitar 70 orang. Mahasiswa yang telah melaksanakan KKN dan terlibat dalam kegiatan halal center dan LPH harapannya bisa dilibatkan dan mengikuti pelatihan lebih lanjut,” ujar Abjan Hale.
Pada kesempatan lainnya, Prof. Dr. Ir. Amar, ST.,MT.,IPU.,ASEAN Eng selaku Rektor menyambut baik implementasi sertifikat halal di Sulawesi Tengah yang melibatkan Universitas Tadulako.
“ Kita daerah yang mayoritas muslim tapi terkait nilai halal masih belum menjadi prioritas kita. Padahal kalau di negara seperti Thailand yang muslimnya tergolong minoritas, nilai halal cukup diperhatikan dan mudah untuk didapatkan. Sehingga untuk di wilayah Untad sendiri, kami akan mulai konsentrasikan agar kantin dan penjual makanan agar memiliki label halal yang tersertifikat. Sehingga makanan tidak hanya berfokus kepada daging yang digunakan, bahkan cara pemotongan harus sesuai dengan nilai halal yang ada,” papar Prof. Amar.
Usai sambutan-sambutan, pertemuan tersebut ditutup dengan penyerahan secara simbolis sertifikat halal kepada Pelaku Usaha UMKM binaan Halal Center LPPM Untad. AA