Bertempat di Ballroom Swissbell-Hotel Palu, UPT. Laboratorium Dasar (Labdas) Untad pada Sabtu (13/07/2019) Pagi menggelar Workshop Pendidikan Karakter dan Anti Korupsi dengan mengangkat tema “ Penguatan Nilai-Nilai Karakter & Perilaku Anti Korupsi Dalam Pembelajaran Pendidikan Karakter Anti Korupsi ” yang turut menghadirkan Kepala BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) Republik Indonesia, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd sebagai Pemateri.
Dalam sambutannya, Dr. Asri Pirade Paserang, S.Si.,M.Si selaku Kepala UPT. Labdas Untad menuturkan latar belakang diselenggarakannya Workshop Pendidikan Karakter dan Anti Korupsi untuk Para Akademisi Untad.
“ Tema workshop kali ini menjadi penting karena cukup relevan dengan situasi saat ini di Indonesia. Pendidikan Karakter menjadi suatu slogan untuk menguatkan pendidikan, menata nilai – nilai bernegara dan berbangsa. Workshop ini diharapakan dapat menghasilkan output berupa Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang akan kami pegang dan akan kami bagikan kepada masing- masing peserta workshop. Peserta acara ini berjumlah 100 orang yang berasal dari kalangan Dosen yang nantinya akan mengajar mata kuliah Pendidikan Karakter dan Anti Korupsi kepada Mahasiswa.” Jelas Dr. Asri.
Dikesempatan yang sama, Dr. Lukman Nadjamuddin M.Hum selaku Wakil Rektor Bidang Akademik menuturkan bahwa pribadi yang memiliki karakter yang kuat adalah pribadi yang memiliki jiwa kompetisi.
“ Negara-negara maju seperti Amerika, China, Korea dan Jepang adalah beberapa Negara yang masyarakatnya memiliki jiwa berkompetisi yang besar. Sehingga mereka tumbuh menjadi Negara yang penduduknya memiliki karakter yang kuat untuk bersaing dan berkompetisi ditingkat dunia. Semoga kita semua sebagai akademisi dapat menghasilkan ‘generasi perubahan’ yang memiliki karakter yang kuat dan anti korupsi khususnya untuk Mahasiswa kita di Universitas Tadulako.” Papar Dr. Lukman.
Pada kesempatan lainnya, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd selaku pemateri banyak memaparkan tentang ideologi dan pendidikan karakter serta pentingnya membangun karakter diri yang kuat.
“ Kerugian terbesar suatu bangsa adalah hilangnya karakter bangsa yang percaya diri dan biasa berpikir terbuka. Apabila hal tersebut terjadi, manusia Indonesia akan kehilangan integritas sebagai manusia yang merdeka. Karakter tumbuh bersama dengan sejarah, kebudayaan dan bahasa yang kita miliki namun saat ini tidak sedikit yang mulai melupakan dan kurang bangga dengan hal tersebut (karakter). Padahal individu yang bangga dengan sejarah, kebudayaan dan bahasanya akan menjadi individu yang berkarakter kuat, dan orang berkarakter kuat sangat besar potensinya untuk tidak melakukan korupsi.” Papar Prof. Hariyono.
Beliau turut menuturkan bahwa pendidikan menjadi salah satu poin penting yang dapat mengubah mindset, wawasan, kehidupan yang berdampak pada karakter seseorang. Pikirian yang dilanjutkan dengan tindakan akan menjadi kebiasaan yang menghasilkan sebuah karakter. Apabila karakter dapat diubah lebih positif maka potensi untuk melakukan korupsi dapat dihentikan.
Usai pemaparan materi, Workshop kemudian dilanjutkan dengan pembentukan kelompok kepada peserta untuk mendiskusikan penguatan materi pembelajaran seputar Pendidikan Karakter dan Anti Korupsi. Grup discussion kemudian dibagi dalam lima bidang diantaranya bidang Saintek, Soshum, Pendidikan, Kesehatan dan Pertanian. AA