Sebagai salah satu sarana edukasi, film saat ini menjadi media pembelajaran yang mampu mengkombinasikan antara pendidikan dan hiburan sehingga informasi menjadi lebih efektif serta menyenangkan untuk dipelajari. Pada Senin (14/05) pagi, FKIP Untad bekerjasama dengan Lembaga Sensor Film Indonesia menggelar diskusi dengan mengangkat tema “Film Sebagi Media Pembelajaran” bertempat di Theater Room Universitas Tadulako.
Dr. Mukhlis Paeni M.A selaku Ketua Komisi III Lembaga Sensor Film memaparkan dalam materinya mengenai fungsi perfilman serta pengaruhnya bagi masyarakat yang saat ini sering terpapar media Film.
“ Penting untuk kita ketahui bersama bahwa Film memiliki beberapa manfaat untuk masyarakat diantaranya sebagai Media Informasi, Pendorong Ekonomi, Melestarikan Budaya serta sebagai sarana Pendidikan. Di era globalisasi seperti saat ini, film menjadi alat penetrasi budaya sehingga bangsa yang lemah komitmen budayanya akan mudah dipengaruhi oleh budaya asing. Sehingga penyensoran atau sensor mandiri tidak bisa dibebankan kepada LSF saja, melainkan menjadi tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan. Sensor Mandiri adalah perilaku sadar dalam memilih dan memilah film yang akan diproduksi, dipertunjukan dan/atau ditonton.” Jelas Dr. Mukhlis.
Beliau pun berharap agar Mahasiswa asal Untad nantinya mampu memproduksi film sejarah di daerahnya sehingga edukasi melalui film dapat diimplementasikan. Beliau juga menuturkan agar para Dosen bersama LSF kedepan dapat membimbing mahasiswa untuk membuat skenario yang baik sehingga produksi film semakin maksimal dan edukatif.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Lukman Nadjamuddin M.Hum selaku Dekan FKIP Untad menuturkan tujuan diadakannya diskusi tentang Film sebagai Media Pembelajaran yang bekerjasama dengan Lembaga Sensor Film Republik Indonesia.
“ Kami ingin memberi informasi kepada dosen dan mahasiswa bahwa belajar sejarah tidak lagi hanya sekedar diskusi saja melainkan dapat dilakukan dengan Media Film terkait peristiwa sejarah di masa lalu yang membentuk kesadaran berbangsa dan bernegara. Melalui sarana film, informasi mengenai sejarah menjadi bisa lebih mudah untuk dipahami. Rencananya kami akan membuat film pendek mengenai sejarah dari data yang telah dikumpulkan oleh para peneliti dari Universitas Tadulako yang akan diputar di kelas-kelas sebagai materi pembelajaran. Tentu dengan kemajuan teknologi saat ini, media film jauh lebih mudah untuk disebar dan diakses banyak orang. Kedepannya mahasiswa akan dilatih bagaimana cara membuat skenario dan mendesain film tersebut.” Papar Dr. Lukman. Acara yang peserta nya berasal dari Mahasiswa FKIP Jurusan Sejarah kemudian dilanjutkan dengan diskusi serta sesi tanya jawab antar peserta kepada pemateri. AA