Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Sulawesi Tengah menggandeng Universitas Tadulako (Untad) dalam Pelatihan Pengelolaan Keuangan Desa dengan Aplikasi Sistem Keuangan desa (Siskeudes). Pelatihan yang diselenggarakan pada Kamis (7/3), di Ruang Senat Untad ini, dihadiri langsung oleh Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III BPKP RI, Iskandar Novianto.
Iskandar Novianto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan itu merupakan bentuk program BPKP RI untuk memberikan pemahaman bagi aparat desa. Hal ini dilakukan agar aparat desa dapat terampil dalam mengelola dana desa secara benar dan tepat.
Kegiatan itu juga, jelas Iskandar Novianto, juga merupakan bentuk dukungan terhadap program Nawacita Presiden Joko Widodo. Salah satu program Nawacita itu adalah pemberdayaan masyarakat desa untuk membangun Indonesia dari desa.
“Gerakan ini merupakan kebijakan nasional yang utama. Pada kesempatan ini, kami akan menyampaikan mengenai mekanisme penyaluran dana desa, program yang dilaksanakan, dan pengawasan dana desa,” kata Iskandar Novianto.
Selain itu juga, lanjut Iskandar Novianto, peserta akan dikenalkan mengenai Siskeudes. Siskeudes itu dapat menjadi acuan bagi pemerintah desa untuk membuat laporan keuangan penggunaan dana desa, dan laporan aset desa.
Sementara itu, Wakil Rektor (Warek) Bidang Akademik (Bidak) Untad, Prof Dr Sutarman Yodo SH MHum, mengungkapkan bahwa kehadiran BPKP Perwakilan Sulawesi Tengah dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi mahasiswa yang sedang KKN. Hal itu karena mahasiswa yang sedang KKN itulah yang akan meneruskan informasi pelatihan itu kepada aparatur pemerintah desa di tempat pengabdian masing-masing.
Lebih lanjut, kerjasama antara Untad dengan BPKP Perwakilan Sulawesi Tengah terus dilakukan dan disinergikan. Selain pelatihan pengelolaan dana desa bagi mahasiswa yang sedang dan akan KKN nanti, BPKP juga akan memberikan kuliah umum dan sosialisasi program antikorupsi bagi mahasiswa baru Untad.
“Peran BPKP sebagai salah satu pengawas keuangan dapat menjadi acuan bagi kami untuk mengelola dana. Banyak hal bisa kami dapatkan, di antaranya pengelolaan dana desa, pengelolaan keuangan, dan bagi mahasiswa baru untuk semangat antikorupsi,” kata Warek Bidak.
Senada dengan itu, Ketua Panitia, Ir Sagaf Djalalembah MP mengemukakan bahwa pelatihan itu untuk membekali mahasiswa KKN sehingga dapat berperan mendampingi Kepala Desa dalam pengelolaan dana desa. Mahasiswa KKN yang dilibatkan, ujar Ketua Panitia, terdiri atas 30 orang mahasiswa yang tersebar di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.
“Mahasiswa yang terlibat adalah mahasiswa Jurusan Manajemen 13 orang, dan Jurusan Akuntansi 17 orang. Diharapkan mahasiswa dapat meneruskan pengetahuan ini kepada aparat desa di tempat KKN,” jelas Ir Sagaf Djalalembah MP.
Turut hadir dalam kegiatan itu para pejabat BPKP Perwakilan Sulawesi Tengah, para wakil rektor, para dekan, Ketua dan Sekretaris LPPM, dan Camat Palolo. (tq)