Mahasiswa merupakan intelektual muda yang harus diberdayakan. Pemberdayaan ini patut dilakukan agar pola dan kreativitas berpikir mahasiswa dapat berkembang. Tidak saja melalui perkuliahan, tetapi dapat juga melalui berbagai kegiatan, salah satunya melalui seminar.
Atas dasar itu, Universitas Tadulako (Untad) menyelenggarakan Seminar “Pola Pikir Kreatif dan Inovatif Meraih Sukses”, pada Kamis (21/4), di Theater Room, Kompleks Media Center Untad. Dalam seminar ini, dihadirkan pakar psikologi, Elizabeth T Santosa MPSi Psi.
Sebelumnya, upaya Untad untuk membina mahasiswa juga telah dilakukan dalam dua tahapan Bimbingan Teknis (Bimtek) Budaya Damai pada Generasi Muda. Dalam Bimtek yang diselenggarakan di Hotel Mercure Palu itu, sekitar 100 mahasiswa Untad bersama pemuda Sulawesi Tengah lainnya telah dibimbing untuk menjadi agen perdamaian di tempatnya masing-masing.
Lebih lanjut, dalam seminar itu, Miss Lizzie, sapaan Elizabeth T Santosa, memaparkan tentang berbagai aspek dalam membentuk kapasitas berpikir untuk meraih sukses. Hal penting yang ditekankan adalah cara berpikir positif, dan selalu menyaring informasi yang didapatkan dari mana saja.
Mahasiswa, ujar Miss Lizzie, setiap saat harus mengedepankan cara berpikir positif. Setiap ada masalah atau persoalan, berpikir positif tetap harus dipegang teguh sehingga masalah atau persoalan itu dapat diselesaikan dengan baik.
“Dari berpikir positif itu, solusi terbaik dapat disampaikan dan dilakukan. Kita pasti dapat berhati-hati dalam berkeputusan karena selalu mengedepankan berpikir positif. Ini juga menjadi ciri orang yang berintelektual,” jelas Miss Lizzie.
Pakar psikologi ini juga menyampaikan bahwa mahasiswa harus menjadi sosok yang mampu menyaring informasi yang didapatkan. Dalam perkembangan saat ini, informasi itu bisa datang dari mana saja, terutama dari media sosial. Berkenaan dengan itu, Ia sering menemukan kenyataan mudahnya orang-orang langsung percaya informasi, bahkan langsung menyebarkannya tanpa melakukan pengecekan kebenaran informasi itu.
“Kenyataan yang saya temukan, seringkali orang menyebarkan informasi di facebook, BBM, atau media sosial lain tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu. Akibatnya, saling tuduh pun muncul. Padahal banyak informasi yang disebarkan itu salah dan tanpa dasar kebenaran sekalipun. Untuk itu, lanjutnya, kapasitas berpikir mahasiswa harus selalu positif, kritis, inovatif, dan kreatif agar dapat meraih sukses. Dengan mengedepankan kebenaran, kredibilitas diri juga akan muncul.,” jelas Miss Lizzie.
Sementara itu, Rektor Untad, Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS, menyampaikan bahwa mahasiswa merupakan calon pemimpin masa depan. Sebagai calon pemimpin, kapasitas berpikir mahasiswa harus terus terjaga. Dalam hal ini, mahasiswa harus dapat terus berpikir kritis, namun tetap konstruktif.
“Itu dilakukan, kritis tetapi konstruktif karena mahasiswa adalah pemimpin masa depan. Untuk itu, ada tiga tugas utama yang diemban mahasiswa, yaitu sebagai inspirator, aspirator, dan respirator sehingga konstruksi berpikir mahasiswa sebagai akademisi tetap berada dalam koridornya,” pesan Prof Basir Cyio.
Dalam seminar itu, mahasiswa amat antusias dalam mengikuti setiap pemaparan pemateri. Bahkan, saat sesi tanya jawab, banyak mahasiswa yang mengajukan diri untuk bertanya. Turut hadir dalam seminar itu para wakil rektor, para dekan, para dosen, dan sekitar 500 mahasiswa Untad dari berbagai fakultas. (tq)