Jumat (4/3) siang, di tengah aktivitas di Kampus Universitas Tadulako (Untad), lima orang mahasiswa mendatangi Ruang Humas Rektorat Untad. Kelima mahasiswa itu merupakan mahasiswa di Program Studi (prodi) Akuntasi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Tadulako (Untad).
Kelima mahasiswa itu diterima langsung oleh tim informasi Humas di Press Room Untad, Lantai I Gedung Rektorat. Saat ditanya tujuan kedatangan, kelima mahasiswa itu mencemaskan mengenai status akreditasi di prodi mereka yang menurut informasi tidak lama lagi akan berakhir.
Kecemasan itu bukan tanpa alasan. Asni, sapaan salah seorang mahasiswa, menyampaikan bahwa dua di antara mereka berlima akan diwisuda pada Maret ini, sementara tiga orang lainnya, termasuk dirinya jika tidak ada aral melintang akan segera mengikuti ujian akhir pada April mendatang. Berkenaan dengan itu, dengan akan berakhirnya masa akreditasi, mereka mencemaskan akan kalah bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain yang prodinya akreditasinya masih berlaku, atau bahkan tidak akan dilirik sama sekali di dunia kerja karena prodinya sudah tidak terakreditasi lagi.
“Bukan apa-apa Pak. Bagaimana nasib kami nanti? Kami sudah tanya ke dosen Akuntansi, tetapi mereka katakan tidak apa-apa. Sementara kami lihat di TV dan baca di koran, prodi yang tidak terakreditasi itu mahasiswanya juga tidak akan diakui. Makanya itu kami datang ke rektorat untuk mencari informasi tentang nasib kami” jelasnya.
Menanggapi hal itu, tim media Humas langsung mengarahkan kelima mahasiswa itu untuk bertanya langsung kepada Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Untad, Dr Muh Nur Ali MSi. Saat dikonfirmasi langsung, Dr Nur Ali membenarkan kecemasan mahasiswa itu. Dr Nur Ali menyampaikan bahwa masa akreditasi Prodi Akuntasi S1 memang tidak lama lagi akan berakhir, sementara itu dokumen borang akreditasi sampai saat ini belum terkonfirmasi kesiapannya.
Lebih lanjut, Dr Nur Ali langsung mengambil data yang berisi rentang masa akreditasi semua prodi di Untad. Fakta mengejutkan, masa akreditasi Prodi Akuntansi S1 itu akan berakhir pada 11 Maret 2016 nanti. Ini berarti, terhitung sejak hari ini, ujar Dr Nur Ali, tinggal satu minggu lagi masa akreditasi Prodi Akuntansi akan berakhir.
Mengenai langkah yang telah ditempuh pihak LPPMP, Dr Nur Ali menyampaikan bahwa LPPMP telah beberapa kali menyurat ke prodi Akuntansi dan FEB untuk menyampaikan perihal akreditasi itu. Namun, dengan beberapa surat yang disampaikan, belum ada balasan atau pun konfirmasi dari pihak Prodi Akuntasi terkait tindak lanjutnya.
“Kami berprasangka baik. Mudah-mudahan tidak ada balasan karena memang sibuk mengurus borang untuk dikirim ke BAN-PT. Mudah-mudahan pula, dalam seminggu ini borang itu sudah dikirim dan diregistrasi di BAN-PT,” jelas Dr Nur Ali.
Lebih lanjut, kepada mahasiswa yang bertanya, Dr Nur Ali membenarkan mengenai kecemasan mahasiswa. Artinya, jika borang akreditasi tidak terkirim hingga 11 Maret nanti, secara otomatis akreditasi yang lama tidak berlaku lagi. Implikasi dari hal ini tentu akan berdampak kepada mahasiswa yang akan diwisuda akhir Maret nanti dan berikutnya.
“Itu otomatis berlaku. Jika sudah lewat masa akreditasi baru mengirim borang, kami cemaskan BAN-PT tidak mau lagi untuk memproses,” ungkap Dr Nur Ali.
Ditanya tentang alur pengajuan borang akreditasi, Dr Nur Ali menyampaikan seharusnya dokumen borang akreditasi itu dikirim paling lambat enam bulan sebelum masa berlaku berakhir. Hal itu agar pihak BAN-PT dapat segera memproses dan mempelajari dokumen borang tersebut, serta dapat menjadwalkan kunjungan atau visitasi ke prodi bersangkutan.
“Namun, ini tinggal satu minggu. Sebenarnya ini sudah sangat terlambat, karena bukan hanya satu dokumen borang yang harus diproses di BAN-PT, tetapi ribuan dari seluruh prodi di Indonesia. Kami amat sayangkan hal ini terjadi karena berdampak kepada mahasiswa dan alumni. Namun, mudah-mudahan dalam seminggu ini, sebelum 11 Maret dokumen borang itu sudah dikirim dan diregistrasi di BAN-PT. Kami harap Prodi Akuntansi S1 segera melakukannya demi anak-anak kita, mahasiswa,” ujar Ketua LPPMP.
Berkenaan dengan itu, saat ditanya tentang prodi lain yang serupa, Dr Nur Ali menyampaikan ada dua prodi juga yang hampir habis dan sudah habis masa akreditasi. Prodi yang hampir habis adalah Prodi S2 Ilmu-Ilmu Pertanian (IIP) yang akan berakhir akreditasinya pada Juni 2016 nanti. Namun, Prodi S2 IIP ini sudah mengirim dokumen borang ke BAN-PT sehingga tinggal menunggu jadwal kunjungan asesor BAN-PT.
“Berkaitan dengan itu, kami harapkan Prodi S2 IIP dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk melengkapi berbagai pendukung dokumen. Dari dokumen borang, kami hitung melalui asesor internal kemungkinan nilainya turun. Untuk itu, agar kekhawatiran ini tidak jadi kenyataan, pendukung dokumen borang perlu segera dipersiapkan,” ujar Ketua LPPMP.
Sementara itu, satu prodi lain yang sudah habis masa berlaku akreditasi adalah D3 Manajemen Pemasaran FEB. Prodi ini, sesuai bukti yang ada, telah delapan tahun tidak mengajukan dokumen borang akreditasi. Berkenaan dengan itu, Dr Nur Ali menyampaikan, dari hasil laporan, Prodi D3 Manajemen Pemasaran beralasan mereka tidak mengajukan dokumen borang karena mereka menggunakan akreditasi Prodi S1 Manajemen Pemasaran.
“Ini mungkin salah kaprah. Mereka (D3 Manajemen Pemasaran, red) juga harus segera mengurus dokumen borang. Hal ini karena Prodi D3 Manajemen Pemasaran dan S1 Manajemen Pemasaran itu merupakan satuan yang berbeda. Kami harap ini diurus secepatnya. Semua ini dilakukan demi terakreditasinya prodi, dan paling penting demi mahasiswa dan alumni kita semua,” tegas Ketua LPPMP. (tq)