Kepala Dinas Pertanian Sulawesi Tengah (Sulteng) Ir Tri Ariani Lamakkampali MSi turut menyampaikan gagasan dan idenya saat menghadiri workshop pengembangan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang diselenggarakan oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian pada Sabtu (20/02).
Ir Tri Ariani mengungkapkan, selama ini kehadiran fakultas pertanian Untad turut ikut serta memberikan kontribusi positif dalam menjawab tantangan yang dihadapi oleh para petani yang ada di Sulteng.
“Kita patut bersyukur kehadiran Universitas Tadulako khususnya fakultas pertanian turut memberikan sumbangsih dan kontribusi positif dalam memajukan industri pertanian Sulawesi Tengah,” ujar Ir Tri Ariani.
Selain itu Kepala Dinas dalam pemaparan materinya menyampaikan agar fakultas pertanian dapat membuat inovasi kembali yang dapat langsung dirasakan oleh para petani sehingga produktivitas dapat maksimal.
“Hingga saat ini kita masih dihadapkan beberapa masalah, yang tentunya ini kita harapkan dapat solusi dari fakultas pertanian. Misalnya saja petani kita khususnya padi sawah masih kekurangan benih, sehingga yang mereka tanam hanya itu-itu saja ini yang perlu dipikirkan bagaimana menghasilkan benih yang baik untuk mereka,” jelasnya.
Selain itu ia menambahkan, pertanian Sulteng khusus petani padi sawah masih banyak yang bermasalah terutama irigasi. Menurunya, banyak sawah yang tidak digarap dikarenakan kerusakan irigasi. “Kita dapat melihat, banyak sawah tidak produktif dikarenakan kerusakan irigasi yang sudah berumur 30 hingga 40 tahun,” singkatnya.
Pertanian Sulteng juga harus berbenah mulai dari kelmbagaan petani, penyuluh lapangan, mekanisasi dan penerapan hasil penelitian yang telah dilakukan.