Universitas Tadulako (Untad) kembali menyelenggarakan Wisuda ke-81 pada Kamis (17/12). Pelaksanaan wisuda itu, seperti biasanya diselenggarakan di Gedung Auditorium Untad.
Dalam wisuda itu, prosesi pelaksanaan wisuda berlangsung seperti biasanya. Namun, ada sedikit hal berbeda yang terjadi. Situasi di dalam ruangan Auditorium Untad tidak sejuk seperti biasanya. Di dalam ruangan Auditorium, temperatur udara yang meningkat karena ada tiga pendingin udara (AC) yang tidak berfungsi.
Atas kejadian itu, Rektor Untad, Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS, menyampaikan permohonan maafnya. Permohonan maaf itu disampaikan kepada para wisudawan, orang tua dan keluarga wisudawan, serta para undangan. “Terjadi ketidaknyamanan akibat ketidaksejukan udara di dalam ruangan Auditorium. Banyak orang kepanasan karena AC di dalam ruangan tidak berfungsi. Untuk itu, saya menyampaikan permohonan maaf, khususnya kepada orang tua dan keluarga wisudawan yang hadir,” ujar Prof Basir Cyio.
Rektor menambahkan bahwa ketidaknyamanan yang terjadi itu bukan merupakan faktor kesengajaan. Hal itu karena di luar dugaan, ada tiga AC yang tidak berfungsi. Dua AC dalam keadaan rusak, dan satu AC dicuri oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. “Jadi ada 10 AC di ruangan Auditorium. Dua rusak, satu dicuri isi bagian dalam dan hanya disisakan bingkai AC-nya. Kerusakan dan kehilangan itu, baru dilaporkan kepada saya saat wisuda telah selesai, itu pun dilaporkan setelah saya bertanya atas situasi itu,” jelas Prof Basir Cyio.
Kejadian itu, lanjut Prof Basir Cyio, sangat disesalkannya. Apalagi, ketidakberfungsian fasilitas itu terjadi di ruang pelayanan publik. Rektor menyampaikan telah menekankan kepada pegawai yang menangani langsung pelayanan publik agar bergerak cepat untuk memperbaiki dan melaporkan jika ada kerusakan fasilitas. “Begitu pula dengan pencurian isi bagian dalam satu AC. Oknum pencuri itu sudah sangat keterlaluan. Lebih baik di ruang kerja rektor yang dia ambil daripada di ruang pelayanan publik seperti di Auditorium karena dampaknya akan luas. Saya sudah selalu menekankan untuk memberikan pelayanan publik secara maksimal,” tegas Prof Basir Cyio.
Berkenaan dengan itu, Rektor telah membentuk tim investigasi pada Jumat (18/12) untuk segera menindaklanjuti pencurian isi bagian dalam satu AC tersebut. Selain itu pula, UPT Security juga telah berkoordinasi dan melaporkan kejadian pencurian itu kepada pihak kepolisian. Diharapkan, pihak kepolisian dapat segera bergerak untuk mencari, mengusut, dan memproses oknum pencuri isi bagian dalam satu AC itu. “Jadi, saat koordinasi tadi, saya mempersilakan pihak kepolisian untuk bergerak mencari dan mengusut oknum pencuri isi bagian dalam satu buah AC. Jika pelaku sudah diketahui, segera diproses secara hukum. Siapa pun dia, silakan diproses,” tegas Rektor.
Rektor menjelaskan tindakan tegas itu dilakukan sebagai bentuk keseriusan untuk memberikan pelayanan prima kepada publik. Tindaklanjut dari laporan itu, lanjut Prof Basir Cyio, bukan karena soal nominal atau harga AC yang dicuri, melainkan karena dengan kelakuan oknum yang tidak bertanggungjawab itu, kenyamanan publik dalam wisuda menjadi terhambat.