Program Pascasarjana (PPs) Universitas Tadulako (Untad) resmi menyambut kehadiran mahasiswa baru. Penyambutan itu dikemas dalam Silaturrahim Akademik dan Kuliah Umum yang dilaksanakan pada Sabtu (5/9), di Convention Hall Swiss-Bell Hotel Palu.
Prof Dr Ir Fathurrahman MP., Direktur PPs Untad, menyampaikan bahwa Silaturrahim Akademik merupakan tradisi yang terus dilakukan di PPs Untad. Sesuai makna, kegiatan itu diharapkan dapat merekatkan simpul persaudaraan antara pimpinan dan dosen dengan mahasiswa PPs Untad.
Lebih lanjut, Prof Fathurrahman juga mengemukakan bahwa jumlah mahasiswa baru angkatan 2015/2016 yang diterima berjumlah 759 orang. Jumlah mahasiswa itu tersebar di 14 program studi (prodi) magister dan dua prodi doktoral. Sekait dengan itu, Direktur PPs juga menyampaikan bahwa kualitas PPs Untad juga telah meningkat tajam. Hal itu ditandai dengan jumlah mahasiswa yang masuk setara dengan jumlah mahasiswa yang lulus dalam setiap tahun akademik. “Itu memang menjadi target kami. Di PPs, kami terus memastikan tersedianya pelayanan prima, baik oleh dosen, pegawai, maupun staf agar mahasiswa tidak kesulitan dalam mengurus berbagai keperluan, baik akademik maupun nonakademik,” jelas Prof Fathurrahman.
Keseriusan berbenah juga ditunjukkan oleh PPs Untad dengan penyiapan fasilitas yang memadai. Dalam beberapa waktu ke depan, jelas Direktur, PPs Untad juga akan membenahi lahan parkir dan menyiapkan taman-taman di dalam lingkungan PPs. Hal itu dilakukan agar mahasiswa dapat merasakan manfaat nonteknis dalam menyerap ilmu pengetahuan di PPs Untad.
Sementara itu, berkaitan dengan Kuliah Umum, Rektor Untad, Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS., didaulat untuk menyampaikan materinya. Dalam kuliah umum itu, Rektor menyampaikan bahwa mahasiswa harus memastikan diri untuk dapat menyelesaikan pendidikan, baik dalam jenjang magister maupun doktoral, sesuai dengan target yang disediakan. Dengan mengangkat judul “Jangan Sampai Tidak Sampai”, Prof Basir mengingatkan bahwa arah orientasi berpikir mahasiswa PPs Untad harus berorientasi pada tujuan konkrit.
Prof Basir juga mengemukakan bahwa 759 mahasiswa harus mensyukuri nikmat yang didapatkan. Dari jumlah total masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah yang berada di kisaran 2 juta penduduk, tentu angka 759 orang tidak sampai menyentuh satu persen dari jumlah total. “Karunia inilah yang patut disyukuri karena terpilih untuk mengenyam pendidikan tinggi. Mudah-mudahan dapat dilalui dengan baik dan diselesaikan tepat waktu. Jika itu dilakukan, maka judul kuliah umum ini bisa berubah menjadi ‘Tidak Mungkin Tidak Sampai’,” jelas Prof Basir.
Rektor juga berpesan agar mahasiswa dapat terus menjaga kerendahan hati di dalam pergaulan sosial. Jangan sampai status sebagai mahasiswa PPs justru menjadikan mahasiswa menjadi individu yang antisosial. Hal itu tentu tidak sesuai dengan marwah pendidikan tinggi. “Tetaplah menjaga kesantunan dalam bertutur dan berperilaku. Ingat, kuliah itu bukan untuk menaikkan gengsi, tetapi untuk menambah kapasitas pengetahuan dan memory kecerdasan sehingga dapat menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Prof Basir.
Prof Basir juga menyampaikan bahwa ada 10 faktor yang dapat menunda keberhasilan seseorang. Dua di antaranya adalah adanya harga diri yang berlebihan dan terlalu banyak memprotes dan mengkritik orang lain, sehingga tidak sadar bila dalam dirinya banyak hal yang dapat dikritik. Olehnya, kepada mahasiswa, Rektor mengharapkan agar dapat menjadi inspirasi di tengah masyarakat. Mahasiswa dan jika kelak telah menyandang predikat magister dan doktor harus mampu beradaptasi di lingkungan sosial dengan menebarkan inspirasi dan kebermanfaatan.
Dalam kegiatan itu, turut hadir Ketua Senat Untad, Ketua Dewan Pertimbangan, para wakil rektor, para wakil direktur PPs, para koordinator prodi, dan pegawai serta staf PPs Untad.