Predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan salah satu bukti berlangsungnya pengelolaan administrasi keuangan yang baik, tepat, dan terencana. Atas dasar itu, dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) agar mampu melakukan pengelolaan keuangan dengan baik, Universitas Tadulako menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Keuangan.
Rektor Untad, Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS menyampaikan bahwa pelaksanaan Bimtek ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi SDM Untad. Bekal yang dimaksud adalah kesiapan dalam mempersiapkan laporan keuangan dengan baik, tepat, dan terencana.
Berkenaan dengan itu, Prof Basir Cyio juga mengingatkan agar dalam melakukan pelaporan keuangan, jangan sampai sedikit pun ada niat untuk memanipulasi data. “Laporkan sesuai penggunaannya. Bagaimana pun itu, kejujuran wajib dijunjung tinggi dalam melaksanakan setiap amanah,” jelas Rektor.
Rektor mengungkapkan bahwa dalam pengelolaan keuangan dan barang milik negara, meskipun aturan yang ada sudah jelas, namun harus diketahui cara menerjemahkan aturan itu. Hal itu karena dalam menerjemahkan aturan yang ada, setiap orang terkadang memiliki persepsi yang berbeda-beda.
“Pakar hukum saja, pasal yang sama terkadang diperdebatkan, tayangan di televisi sudah memperlihatkan hal itu. Untuk itu, kita juga sebagai pelaksana peraturan perundang-undangan itu harus memiliki kesamaan persepsi. Salah satunya melalui Bimtek ini sebagai bagian dari upaya sistematis dan berkesinambungan dalam mewujudkan WTP,” jelas Prof Basir Cyio.
Rektor juga mengemukakan bahwa setelah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU), Untad meraih opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Olehnya, predikat opini itu harus ditingkatkan menjadi WTP, tentu dengan memperbaiki berbagai kekurangan yang ada. “Insya Allah jika dilaksanakan dengan baik, opini WTP dapat kita raih. Namun, WTP bukan akhir dari semua, karena kita akan terus berbenah dan memperbaiki diri dalam melakukan penataan,” ujar Rektor.
Dalam kegiatan selama empat hari pada 6 sampai dengan 9 Oktober 2015 itu, dihadirkan empat narasumber, yaitu Bachtiar Soelaeman Ak CA., yang membawakan materi Penatausahaan Laporan Keuangan, Penatausahaan Aset Tetap, dan Penatausahaan Persediaan. Selanjutnya, Abdul Rauf membawakan materi Pemotongan dan Pemungutan Pajak, dan Tatacara Pelaporan Pajak Bendahara. Moh Iqbal SE MSi Ak memaparkan materi Pembukuan Bendahara Pengeluaran, dan Drs H Sukran MSi menyampaikan materi Verifikasi Dokumen Laporan Keuangan.