Tim Kerja Reformasi Birokrasi Untad Gelar Rapat Perdana

  • Post author:

Dalam rangka tindak lanjut terkait tim Kerja Reformasi di lingkungan Universitas Tadulako, Rapat perdana digelar pada Kamis (21/03/2024) pagi bertempat di Ruang Meeting Gedung Rektorat Untad. 

Ditemui dikesempatan lainnya, Dr. M. Nur Alamsyah, S.I.P.,M.Si selaku Ketua Tim Kerja Reformasi Birokrasi Untad memaparkan terkait rencana dan komitmen tim yang telah dibentuk sebelumnya. 

“ Pada tahun 2024, langkah signifikan diambil dalam upaya reformasi birokrasi Universitas Tadulako. Dengan membentuk tim baru, institusi ini memperbarui komitmennya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja. Meskipun telah ada upaya serupa pada tahun 2012, implementasinya tidak sesuai harapan. Namun, dengan kebangkitan kembali tim ini pada akhir tahun 2022, komitmen baru ditetapkan untuk memastikan kemajuan yang nyata.” ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa setelah satu tahun berjalan, tim telah diperkuat dengan penambahan anggota baru.  

“ Alasan di balik langkah ini adalah untuk lebih mengembangkan konsep reformasi birokrasi, bukan hanya sebagai formalitas, tetapi sebagai landasan bagi pencapaian tujuan yang lebih besar. Reformasi birokrasi menjadi fokus utama dalam indeks kinerja rektor Universitas Tadulako dengan kementerian terkait. Oleh karena itu, setiap unit di universitas harus memberikan kontribusi signifikan, terutama dalam pengembangan Zona Integritas. Dalam satu tahun terakhir, langkah-langkah konkret telah diambil untuk mengembangkan Zona Integritas. Universitas Tadulako telah berhasil mencapai tingkat integritas penuh, yang dapat dilihat dari berbagai indikator seperti pengisian lembar kerja elektronik. Meskipun fokus utamanya adalah pada setiap fakultas dan pascasarjana, upaya ini juga melibatkan lembaga lainnya, meskipun tidak diwajibkan untuk mengisi lembar kerja elektronik,” jelasnya. 

Ketua Tim sekaligus Akademisi asal Fakultas Ilmu Sosial dan Politik tersebut menyampaikan bahwa tim reformasi birokrasi saat ini telah menetapkan pandangan ke depan.  

“ Mereka berencana untuk memperkuat budaya birokrasi yang berakhlak, di mana setiap pegawai negeri sipil (ASN) di universitas diharapkan untuk memiliki semangat kerja yang efektif, harmonis, dan bermoral. Untuk mencapai hal ini, mereka telah merancang program-program yang dipimpin oleh delapan manajer area perubahan. Program-program ini didasarkan pada nilai-nilai utama universitas, termasuk semangat ketadulakoan. Tugas utama tim ini adalah untuk mengubah mindset dan sikap, baik dalam pengembangan sistem maupun budaya organisasi. Mereka bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai utama dalam setiap aspek layanan publik yang diberikan oleh ASN di universitas. Perubahan ini tidak hanya mengenai pembangunan infrastruktur digital, tetapi juga tentang membentuk karakter yang kuat dan pelayanan yang berkualitas,” imbuhnya. 

Dirinya berharap agar transformasi ini dapat terwujud pada tahun 2025, tim reformasi birokrasi membutuhkan dukungan penuh dari semua pihak terkait.  

“ Pimpinan harus menjadi agen perubahan yang terlibat secara langsung, memberikan teladan bagi ASN lainnya di universitas. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang kuat, Universitas Tadulako dapat mencapai puncak kinerja dan integritas yang lebih tinggi dalam waktu yang relatif singkat,” tambahnya. Jihan 

AA Editors