Fakultas Hukum UNTAD Gelar Silaturahmi Akademik Sambut Mahasiswa Baru Magister Hukum 2025/2026

Fakultas Hukum Universitas Tadulako (UNTAD) resmi menyambut mahasiswa baru Program Magister Ilmu Hukum Tahun Ajaran 2025/2026 melalui kegiatan Silaturahmi Akademik yang berlangsung pada Jumat malam (15/8/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Merajut Kebersamaan Menuju Untad yang Semakin Unggul, Tangguh, Adaptif” dan dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Tadulako, Ketua Senat Untad, para Wakil Rektor, Dekan Fakultas Hukum, jajaran dosen, serta 104 mahasiswa baru dari total 123 orang yang telah terdaftar.

Ketua Panitia, Dr. Asri Lasatu, SH., MH., dalam laporannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran mahasiswa baru yang mencapai hampir 90 persen. Menurutnya, capaian ini menunjukkan tingginya antusiasme terhadap Program Magister Hukum UNTAD.

“Kehadiran mahasiswa yang hampir sempurna ini sangat membanggakan bagi kami. Ke depan, kami berharap masa pembayaran UKT bagi mahasiswa S2 dapat diberi waktu lebih panjang dibanding mahasiswa S1, karena karakteristik pendaftarannya berbeda,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum, Dr. Awaluddin, SH., SE., MH., dalam sambutannya menegaskan komitmen fakultas untuk memperbaiki tata kelola dan meningkatkan mutu akademik, khususnya pada Program Magister Ilmu Hukum serta menekankan pentingnya penerapan zona integritas.

“Kami ingin memperlihatkan bahwa Prodi S2 Ilmu Hukum siap memulai perkuliahan dengan lebih baik. Transparansi, akuntabilitas, dan integritas adalah harga mati yang harus kita jaga. Kita tidak boleh lagi mengobral sistem hanya untuk mengejar jumlah,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu juga, Rektor Universitas Tadulako Prof. Dr. Amar, ST., MT., IPU., ASEAN Eng. menekankan bahwa integritas akademik harus menjadi pijakan utama bagi mahasiswa magister.

“Magister Hukum di Untad harus ditempuh dengan perjuangan akademik yang benar, dengan disiplin menulis tesis secara mandiri,” ungkap Rektor.

Lebih lanjut, Rektor mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan, guna mendukung penulisan karya ilmiah.

“Dengan internet dan kecerdasan buatan, tidak ada lagi alasan meminta orang lain menulis karya akademik kita. Biasakan tulis sendiri, disiplin, dan jujur secara akademik,” pungkasnya.