Bertempat di Auditorium Universitas Tadulako (Untad), wisuda ke-127 diselenggarakan pada Senin pagi (18/11/2024), dengan diikuti oleh 1.124 peserta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, sejumlah tamu undangan, serta jajaran pimpinan Untad, antara lain Ketua Senat Untad, Wakil Rektor, Dekan, dan Beberapa Sivitas Akademika di lingkungan Untad.
Prof. Dr. H. Djayani Nurdin, SE, M.Si, selaku Ketua Senat Untad, membuka acara tersebut dengan melaporkan jumlah wisudawan yang mengikuti wisuda pada periode kali ini.
“Rincian jumlah wisudawan adalah sebagai berikut: Program Pascasarjana sebanyak 14 orang dan Program Sarjana (S1) sebanyak 1.110 orang. Wisudawan dari program sarjana didominasi oleh Fakultas FKIP dengan 242 orang, diikuti Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan 170 orang. Selanjutnya, Fakultas Teknik 166 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 138 orang, Fakultas Pertanian 98 orang, Fakultas Hukum 87 orang, Fakultas Kesehatan Masyarakat 63 orang, Fakultas Peternakan dan Perikanan 48 orang, Fakultas Kehutanan 36 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 33 orang, dan Fakultas Kedokteran 29 orang,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ir. Amar, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., Rektor Universitas Tadulako, menyampaikan pesan almamater mengenai peran universitas dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang unggul di Sulawesi Tengah, Universitas Tadulako harus memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Salah satu kontribusi tersebut adalah dengan mendukung pencapaian SDGs, terutama melalui pendidikan dan kurikulum yang relevan, riset dan inovasi, keterlibatan komunitas, serta kemitraan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, Yudiawati V. Widarrusliana, S.KM., M.Kes, juga memberikan sambutan dalam acara tersebut.
“Saya ucapkan selamat kepada para wisudawan atas pencapaian yang luar biasa ini. Semoga ilmu yang telah diperoleh dapat memberi manfaat dan menjadi kontribusi nyata di dunia kerja dan masyarakat. Gelar yang diperoleh bukan hanya simbol, tetapi harus dibuktikan melalui prestasi dan pengabdian di bidang profesi masing-masing,” tuturnya.
