Memasuki era revolusi industri 4.0 turut memberikan pengaruh terhadap perkembangan dunia pendidikan dan pembelajaran di Indonesia, FKIP Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Untad pada Kamis (24/10/2019) Pagi menggelar Seminar Nasional dengan mengangkat tema “ Inovasi Pembelajaran Seni Berbasis Lokal di Era Revolusi Industri 4.0 ” bertempat di Conference Room Media Center Untad.
Seminar yang di buka langsung oleh Dr. Anshari Syafar, M.Sc selaku Dekan FKIP Untad turut menghadirkan narasumber sekaligus pakar antropologi di bidang Seni asal Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Prof. Dr. Tjetjep Rohendi R, M.A. Beliau telah menghasilkan sejumlah buku yang terkait dengan kesenian antara lain Analisis Data Kualitatif (Terjemahan buku Matthew B. Miles; A. Hichael Huberman) (2007), Ethnic Identity and Its Visual Outlook in Malaysia (2008), Eksprsi Seni Orang Miskin: Adaptasi Simbolik terhadap Kemiskinan (2009), Renik-Renik Peristiwa (Esai-esai Budaya) (2011), Pendidikan Seni (2011), dan Metodologi Penelitian Seni (2011).
Selain mengajar, Prof. Tjetep juga memiliki pengalaman profesional di bidang seni, antara lain Pameran Nasional Guru-guru dan Pensyarah Seni se-Indonesia (2008), Pameran Catan “Wong Cilik” di Semarang (1981), Pameran Nasional Guru-guru Seni se-Indonesia, Jakarta (1982), Pameran Seni se-Jawa (1989), Pameran Pensyarah Pendidikan Seni se-Indonesia, Makassar (1990), Pameran “Ekspresi Tujuh Pelukis Nasional” di Semarang (1994), dan Pameran Seni Dua Dimensional di Bandung (1995).
Asriani, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Panitia menuturkan bahwa tujuan mengadakan seminar dengan tema terkait agar dapat mengembangkan budaya lokal/seni yang berkaitan dengan inovasi pembelajaran.
“ Seminar ini menjadi penting karena pembelajaran kesenian terus mengalami perkembangan khususnya di Era Revolusi Industri 4.0 sehingga menjadi penting bagi kami untuk memberikan informasi tentang hal tersebut kepada para pendidik dan calon pendidik (Mahasiswa) langsung dari pakarnya. Pemateri nantinya akan mempraktekkan bagaimana hasil kolaborasi antara seni tari, seni rupa dengan seni musik sebagai bahan pembelajaran kedepannya.”
Peserta Seminar Nasional berasal dari kalangan kepala sekolah dan guru di Kota Palu & Biromaru, Budayawan di kalangan Sulawesi Tengah (Dr. Nusnandi M.Pd, Nikmaturahmat Lc.,M.ed dan Ince Lakasi Abdulah) serta Mahasiswa PGSD Universitas Tadulako. AA