Dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Ideologi bangsa Indonesia, Pada Sabtu (01/06) Pagi bertempat di Halaman Rektorat Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP selaku Rektor Untad bersama jajaran akademika, pegawai dan staf Untad menggelar peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni setiap tahunnya.
Dalam sambutannya sebagai Pembina Upacara, Prof. Mahfudz selaku Rektor Untad membacakan amanat sambutan Kepala Badan Ideologi Pancasila RI tentang Pancasila sebagai pemersatu bangsa dalam NKRI.
“ Pancasila sebagai dasar Negara, ideologi negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para “pendiri bangsa” merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia. Walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, kita akui bahwa eksistensi keindonesiaan baik sebagai bangsa maupun sebagai Negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila.
Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus. Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan “Bhinneka Tunggal Ika”.” Ujar Prof. Mahfudz.
Beliau turut menambahkan dalam sambutan Kepala Badan Ideologi Pancasila RI bahwa sebagai bangsa yang inklusif dan tidak chauvinis diperlukan pengelolaan unit kultural dan unit politik secara dialektis. Maksudnya keberagaman yang ada secara alami dan kultural harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun “Tamansari Kebudayaan” yang memungkinkan semua mahkluk hidup tumbuh sesuai dengan ekosistem yang sehat. Indonesia adalah kita semua dan Pancasila adalah rumah kita semua. Untuk itu diperlukan kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati, saling bekerjasama, bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
“ Kondisi demikian dapat berkembang melalui budaya politik kewargaan yang demokratis. Budaya politik yang dapat menumbuhkan dan merawat harapan, bukan politik yang menimbulkan ketakutan. Kita Indonesia, Kita Pancasila adalah sosok yang percaya diri, optimis dan penuh harapan dalam menatap masa depan sebagai bangsa.” Tambah Prof. Mahfudz.
Sambutan Presiden kemudian ditutup dengan menjadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi “politik harapan” dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat Indonesia harus terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi Negara dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan untuk seluruh bangsa Indonesia. Semua bersatu membangun bangsa demi merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. AA
Selamat Hari Lahir Pancasila!
Kita Indonesia, Kita Pancasila!