Untuk lebih mendekatkan mahasiswa dengan informasi seputar beasiswa dalam dan luar negeri, International Office (iO) Untad bekerjasama dengan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) menggelar “ Sosialisasi Beasiswa Dalam & Luar Negeri – Roadshow Pertukaran Pemuda Antar Negara dan Kapal Pemuda Nusantara” pada Rabu (20/03/2019) Pagi bertempat di Media Center Lantai II.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Sutarman Yodo, SH., MH selaku Wakil Rektor Bidang Akademik mengapresiasi Prof. Dr. Ir. Marsetyo M.Sc.Ag, Ph.D selaku Kepala iO Untad dan tim yang telah menyelenggarakan sosialisasi untuk memotivasi Mahasiswa agar semakin bersemangat dan giat belajar didalam dan luar negeri melalui program Beasiswa dan Pertukaran Pemuda.
“ Ini merupakan kegiatan yang penting yang diselenggarakan tiap tahun karena masih banyak informasi yang belum diketahui oleh Mahasiswa kita. Berkesempatan mendapatkan beasiswa dan pertukaran pemuda tentu menjadi sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Khusus Program Kapal Pemuda Nusantara, setiap mahasiswa yang berkesempatan mendapatkan program tersebut, maka akan dikonversikan sebagai kegiatan KKN nya. Jadi setiap Mahasiswa telah terpilih didalam program tersebut, tidak perlu lagi mengikuti KKN dan cukup menunjukan sertifikat tanda telah selesai mengikuti program kapal nusantara. Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan informasi yang lebih detail terkait Program Beasiswa & Pertukaran Pemuda.” Papar Prof. Sutarman.
Sosialisasi ini turut menghadirkan 7 narasumber yang telah mendapatkan Beasiswa Dalam & Luar Negeri dan Program Pertukaran Pemuda Antar Negara diantaranya ;
- Mukrim M.Ed., Ph.D – Mendapatkan Beasiswa S2 di New Zealand dan S3 di Inggris
- Novi Irmawati Inda, Ph.D – Mendapatkan Beasiswa S3 di Jepang
- Firmansyah, S.Si., M.Sc – Mendapatkan Beasiswa S2 di UGM, Jogjakarta
- Agung Dermawan – ASEAN_India Student Exchange Programme
- Iyut Yulistya – Australia Youth Exchange Programme
- Rifaldi – Korea Youth Exchange Programme
- Fathur Abizar – Kapal Pemuda Nusantara
Pada kesempatan pertama, Mukrim M.Ed., Ph.D yang juga merupakan dosen Bahasa Inggris FKIP Untad memaparkan dalam materinya beberapa program pemberi beasiswa diantaranya seperti New Zealand Asean Scholarship Awards, Australia Awards, Stuned, Fullbright dsb. Beliau memberikan beberapa tips untuk bisa mendapatkan beasiswa luar negeri.
“ Jika Mahasiswa ingin mendapatkan beasiswa diluar negeri, usahakan untuk memiliki nilai toefl atau IELST yang memenuhi syarat. Saat ini kalian bisa belajar melalui youtube yang tentu saja semakin memudahkan jika dibandingkan dengan era saya dahulu. Selain itu, jangan mudah menyerah jika gagal beberapa kali saat mencoba. Begitu banyak mahasiswa yang saya kenal dulu gagal berkali-kali, tapi kini sudah belajar S2 di Amerika. Yang paling terpenting juga adalah mindset kita dalam mengejar cita-cita kita. Saya berada disini membuktikan bahwa meskipun saya anak dari desa yang orang tuanya adalah seorang petani, saya bisa meraih mimpi saya untuk belajar diluar negeri. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti belajar, terus berusaha dan berdoa.” Jelas Pak Mukrim dalam pemaparannya.
Dikesempatan kedua, Novi Irmawati Inda, Ph.D memaparkan pengalamannya mendapatkan S3 di Jepang. Beliau menuturkan bahwa saat mencoba beasiswa, ia sedang berada di Jepang mengikuti suaminya yang juga sedang melanjutkan studi di Jepang. Berusaha mencari informasi, akhrinya beliau mendapatkan shensai (guru pembimbing) yang membantunya mendapatkan beasiswa melalui Kohnan Asia International Scholarship Foundation.
Beliau menyarankan agar saat menulis esai, usahakan esai tersebut dibuat benar-benar dari hati dan tidak terkesan dibuat-buat. Khusus untuk Beasiswa Jepang, mereka meminta untuk setiap pendaftar membuat esai 200 kata dalam bahasa Jepang. Untungnya di Negara tersebut tersedia kelas belajar bahasa Jepang yang diberikan secara gratis untuk para pelajar.
Firmansyah, S.Si., M.Sc yang juga mendapatkan beasiswa Unggulan Kemendikbud sangat menyarankan kepada mahasiswa untuk mendaftar dalam beasiswa ini karena kebanyakan pendaftar tidak sampai memenuhi kouta yang dibuka oleh Kemendikbud. Persyaratan khusus nya adalah memiliki nilai toefl 500 bagi S2 dan prestasi minimal ditingkat kabupaten.
Pada kesempatan lainnya, Para Alumni Pertukaran Pemuda Antar Negara mempresentasikan pengalaman mereka selama menjalani program di India, Korea, Australia dan Kapal Pemuda Nusantara sekaligus memaparkan tahapan yang harus mereka lalui untuk dapat terpilih dalam program tersebut. Program yang berada dibawah naungan Kemenpora ini dimulai dengan tes pengetahuan daerah, kemahiran berbahasa inggris dan kemampuan pertunjukan seni dsb.
Usai pemaparan oleh 7 narasumber, sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antar pemateri dan peserta dan ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada pemateri dan sesi foto bersama. AA