Untuk semakin mempererat hubungan kerjasama antara Universitas Tadulako dan Queensland University – Australia di bidang pertanian dan penelitian lainnya, International Office Untad menggelar Workshop on Strengthening International Collaboration pada Rabu (17/01) Siang bertempat di Lantai II Gedung International Office Untad.
Workshop yang di hadiri Mahasiswa dari Fakultas Peternakan dan Pertanian ini menghadirkan dua narasumber asal The University of Queensland – Australia diantaranya Prof. Dennis Poppi selaku Professor in Animal Nutrition School of Agriculture and Food Sciences serta Dr. Karen Harper selaku Research Fellow School of Agriculture and Food Sciences.
Dalam sambutannya, Prof. Dennis sebagai salah satu pemateri memaparkan awal mula kerjasama penelitiannya dengan Indonesia khusus nya kerjasama The University of Queensland dengan Universitas Tadulako.
“ Kami memulai kerjasama penelitian dengan beberapa Universitas di Indonesia sejak tahun 2000. Khusus untuk Kota Palu dimulai pada tahun 2006 dengan Universitas Tadulako. Selain dengan Untad, kami pun telah banyak bekerjasama dengan Universitas lainnya seperti Universitas Mataram, Universitas Brawijaya dan UGM Jogjakarta. Di luar Indonesia, kami pun menjalin kerjasama dengan negara tetangga Indonesia seperti Filipina, Myanmar dan Timor Leste.” Papar Prof. Dennis.
Beliau juga menuturkan bahwa Mahasiswa Untad boleh mencoba untuk melanjutkan studi nya di The University of Queensland – Australia jika telah lulus S1 dari Universitas Tadulako.
“ The University of Queensland telah banyak menerima mahasiswa asing dari berbagai negara salah satu nya Indonesia. Mereka banyak melanjutkan pendidikannya di jenjang S2 dan S3. Untuk bisa masuk ke The University of Queensland anda harus memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik karena kampus kami tergolong cukup ketat dan menerima pendaftar dari berbagai negara. Persaingannya cukup sulit. Nilai IELST anda juga harus terus ditingkatkan. Saat ini The University of Queensland masuk sebagai salah satu Universitas Top Ten Worldwide dan urutan pertama di Australia dari segi kualitas pendidikan di bidang pertanian.” Jelas Prof Dennis.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Ir Marsetyo, M.Sc.Ag., Ph.D selaku Kepala iO Untad menuturkan bahwa para pemateri asal Australia akan mengunjungi beberapa tempat di Sulawesi Tengah untuk memantapkan penelitian mereka terkait pertanian dan pakan/nutrisi.
“ Mereka akan berada disini untuk mengembangkan penelitian mereka terkait Nutrisi Sapi Potong di Desa Malonas dan Desa Oloboju. Penelitian mereka akan melakukan manipulasi pakan untuk meningkatkan kualitas sapi potong dengan budget yang tetap terjangkau atau low cost.“ Ujar Prof. Marsetyo.
Beliau juga menuturkan rasa prihatinnya karena masih minim nya partisipasi mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang mengikuti beasiswa Australia Award. Sebagai salah satu Alumni dan tim penilai pendaftaran beasiswa Australia Awards Indonesia, Prof. Marsetyo melihat masih jarang nya mahasiswa/i asal Sulawesi Tengah khususnya Untad yang tercantum dalam list pendaftar beasiswa.
“ Sebagai salah satu tim juri, saya sering menilai berkas pendaftaran beasiswa Australia Award Indonesia dan jarang saya dapati mahasiswa/i dari Sulawesi Tengah khusus nya Universitas Tadulako yang mengikuti dan terdaftar dalam list. Oleh karena itu, selain sebagai ajang meningkatkan kerjasama, workshop ini di harapkan meningkatkan minat mahasiswa untuk belajar lebih giat lagi dan mencoba untuk mendaftar beasiswa dari pemerintah Australia tersebut.” Tambah Prof. Marsetyo. AA