Sebagai bentuk kerjasama antar negara ASEAN (Indonesia dan Malaysia) dalam bidang akademik, penandatangan MoU antara Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Universitas Tadulako (UNTAD) di laksanakan pada Jumat (22/09) sore bertempat di ruang pertemuan Institut Alam Sekitar dan Pembangunan (LESTARI) UKM.
Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir Cyio, SE. MS selaku Rektor Universitas Tadulako menyampaikan bahwa sebagai Negara serumpun sudah sewajarnya untuk saling meningkatkan dan memberikan kemajuan satu sama lain terutama dalam bidang akademik.
“ Kami berharap kunjungan kami kali ini mampu meningkatkan kerjasama lainnya terutama dalam bidang akademik seperti kerjasama penelitian, jurnal dan publikasi. Beberapa fakultas kami cukup banyak yang bersentuhan dengan kerja-kerja dari LESTARI ini seperti Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)” Ujar Prof. Basir.
“FISIP yang saat ini telah menjalankan kerjasamanya, mungkin akan disusul dengan Fakultas Ekonomi (FEKON) dan Fakultas Kedokteran. Di tahun kedua komunikasi yang sudah terbangun saya harap kita akan terus memperluas kerjasama kita sebagai Negara serumpun Indonesia-Malaysia. Kita tidak boleh dipisahkan oleh apapun. Biarkan orang di ranah politik gonjang-ganjing tapi akademisi tetap bersaudara, kita tidak boleh terpengaruh karena itu bukan bidang kita” Lanjut Rektor Untad.
Di sisi lain terkait isi MoU, hal yang kemudian ditekankan oleh pihak UKM dan UNTAD adalah kesepakatan mengenai pertukaran pelajar, pertukaran ahli akademik, pertukaran penerbitan bahan akademik, program kerjasama penelitian dan pengajaran. Pertukaran pelajar akan dilakukan dalam bentuk lawatan ataupun memperkuat penelitian dan dilakukan tidak lebih dari dua semester. Sama halnya dengan pertukaran ahli akademik akan berhubungan langsung dengan lawatan sambil belajar ataupun berhubungan dengan kerjasama penelitian hingga bahan-bahan penelitian tersebut akan diterbitkan.
Bukti langkah nyata dari penandatanganan MoU, dimulai dengan penerbitan dua jurnal terindeks Scopus pada Quartile 3. Judul jurnal yang diterbitkan adalah “Understanding terrorism based on radicalism idea in order to avoid instability for achieving environmental peace and justice the Sustainable Development Goals” (SDGs) yang ditulis oleh Muhammad Khairil (Untad), Emrizal (Universitas Islam Riau), Muhammad Rizal Razman (UKM), Zuliskandar Ramli (UKM) dan Kadir Arifin (UKM). Jurnal berikutnya yang juga telah diterbitkan dengan judul “Understanding aggressive behaviour to avoid damages through the precautionary principle towards the Sustainable Development Goals (SDGs)” yang ditulis oleh Muhammad Nur Ali (Untad), Emrizal (Universitas Islam Riau), Muhammad Rizal Razman (UKM), Zuliskandar Ramli (UKM) dan Kadir Arifin (UKM).
Di temui dalam malam ramah tamah, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako, Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si, mengungkapkan rasa syukur, bahagia juga bangga dengan terjalin nya kerjasama ini. Ia juga mengungkapkan alasan mengapa ia begitu mendukung kerjasama antar dua Negara Serumpun ini.
“Sesungguhnya apa yang kami lakukan hanya melanjutkan program yang telah dirintis oleh Dekan sebelum saya, yaitu Bapak Dr. H. Slamet Riadi. Kerjasama ini akan sangat startegis khususunya dalam bidang publikasi international. Ini sudah kami buktikan dengan telah terbitnya dua tulisan di Jurnal International bereputasi, yaitu tulisan saya sendiri dan tulisan Dr. Muhammad Khairil”, ungkap Dekan FISIP Untad.
“Sesuai penyampaian Bapak Rektor bahwa ke depan nya kerjasama ini bukan hanya publikasi internasional saja, kita pun mencoba mengembangkan kerjasama ini dalam bentuk yang lebih strategis untuk pengembangan SDM kita. Diantaranya pertukaran mahasiswa, dosen dan program lainnya yang dapat saling memperkuat hubungan antar dua Negara, antar dua kampus bahkan untuk ASEAN. Ini harapan kita semua dan tentu saja kia harus dukung bersama.” Lanjut Dekan FISIP Untad.
Source : Raisa Alatas S.I.Kom, M. I. Kom
Editor : Arba Arief