Kamis (27/4), jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P. IPS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menghadirkan pakar metode penelitian kualitatif Prof. Ahmad Sonhadji, K.H., MA., Ph.D. yang juga merupakan guru besar manajemen pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Bertempat di gedung Theater Room, Media Center Universitas Tadulako, kegiatan ini mengangkat tema “metodelogi kualitatif dan data analisis dalam perspektif Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman”. Peserta dalam kegiatan ini dating dari berbagai kalangan yaitu ketua-ketua jurusan di FKIP, para koordinator program studi di FKIP, dosen-dosen Universitas Tadulako, mahasiswa-mahasiswa S1, S2 dan S3, dan juga guru-guru SMP, SMA se-Kota Palu.
Dr. Mahfud M. Gamar, M.Pd selaku ketua panitia menyampaikan bahwa tema dalam kegiatan ini sangat bermanfaat dikarenakan akan ada hal yang baru dan penting akan tersampaikan kepada audiens.
“Kajian-kajian mengenai metode kualitatif itu sudah menggunakan sumber-sumber lama sejak tahun 1992. Bahkan mahasiswa-mahasiswa di Universitas itu hanya mengutip dan mengutip sehingga tidak tahu bagaimana buku aslinya dan pemikiran-pemikiran dari karya-karya Miles dan Huberman. Di tahun 2014, buku terbarunya terbit dan ternyata ketika kita mengkajinya banyak perubahan-perubahan drastis dari kajian-kajian beliau” Ungkap Dr. Mahfud.
Selaras dengan Dr. Mahfud, Drs. Charles Kapile, M.Hum dalam sambutannya selaku ketua jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial (P. Ips) mengungkapkan bahwa kegiatan yang merupakan program kerja dari jurusan pendidikan ips ini dapat memberi pencerahan terhadap perubahan-perubahan tersebut.
“Mengapa kita harus masih mengikuti proses analisa kualitatif yang lama, sementara itu sudah banyak perubahan pada konten analisisnya” tambahnya.
Dekan FKIP, Dr. H. Lukman, M.Hum dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan kuliah umum tersebut menyatakan Kehadiran Prof. Ahmad ini tepat waktu karena FKIP sedang mempersiapkan penelitian. Tahun ini FKIP mengalokasikan dana 1,3 M untuk penelitian.
“Kampus kita perlu banyak meneliti. Agar kita dapat dikenal lewat jurnal Nasional terakreditasi maupun jurnal Internasional terindeks. Menulis ini gampang diceritakan tapi susah dilakukan. Urusan tulis menulis ini bukan sekedar teori namun dia bersifat ilustrasi” lengkap Dr. Lukman mengakhiri sambutan-sambutan pada kegiatan hari itu.
Dalam kuliah umum metodelogi penelitian kualitatif, Prof. Ahmad Sonhadji menjabarkan beberapa poin penting yang tentunya akan disampaikan kepada peserta di antaranya karakteristik dan juga misi penelitian kualitatif hingga genre sampai research design yang dijabarkan dalam buku Miles, Huberman dan Saldana “Qualitative Data Analysis” edisi ke-3 tahun 2014.
Latar alami, bersifat deskriptif, makna dan juga proses yang lebih penting daripada hasil merupakan karakteristik-karakteristik dalam penelitian kualitatif. Sedangkan misi-misi penelitian kualitatif di antaranya misi deskripsi yang dilakukan dalam tingkat S1, misi pengembangan teori dalam ranah tesis, misi evaluasi, misi pemecahan masalah dan misi yang terakhir yaitu misi asesmen terhadap kebijakan.
Secara rinci Prof. Ahmad Sonhadji menyampaikan hal-hal tersebut sebelum mengantar peserta masuk dalam kebaruan-kebaruan dalam buku edisi terbaru Miles, Huberman dan Saldana.
“Dalam buku yang terbit di tahun 2014 tersebut, genre of qualitative research lebih beragam di antaranya selain etnography, grounded theory, phenomenology, case study, dan content analysis, terdapat juga narrative inquiry, etnodrama, autoethnography dan yang terakhir duoethnography” jelasnya.
“Untuk research design yang dijabarkan dalam buku Miles dan Huberman itu mengatakan bahwa hal awal yang harus dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah menyusun kerangka piker atau konseptual. Jika selama ini hal tersebut merupakan hal yang tidak berada di daftar atas dalam proses penelitian kualitatif, namun di edisi terbarunya building a conceptual framework menjadi hal pertama yang harus dikerjakan” Lanjut Prof. Ahmad Sonhadji.
Selain building a conceptual, beberapa hal yang berikutnya harus dilakukan dalam model research design Miles, Huberman dan Saldana adalah formulating research question, defining the case, sampling: bounding the collection of data, instrumentation, linking quantitative and qualitative data: approaches to mixed-method design dan yang terakhir management issues bearing on analysis.
Dr. Iskandar, M.Hum sebagai moderator, meresahkan kedudukan kualitatif dan kuantitatif dalam koridor penelitian. Selama ini kuantitatif cenderung memiliki banyak peminat dan kualitatif dianggap sebagai penelitian yang sulit.
“Kedudukan kuantitatif dan kualitatif itu sama pentingnya, tergantung peneliti tersebut ingin meneliti tentang apa. Untuk masalah orang-orang bilangnya penelitian kualitatif itu lama dan sulit, menurut saya hanyalah sebuah mitos. Semua itu tergantung dari proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang bersangkutan. Kita harus membuang jauh-jauh mitos seperti itu dan kembali pada proses di lapangan” tegas Prof . Ahmad Sonhadji.
Penulis : Raisa Alatas/Humas Untad