Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa (Porseni) mahasiswa baru 2015 resmi ditutup pada senin (14/12) setelah berlangsung selama seminggu lamanya. Penutupan ini berlangsung di auditorium Universitas Tadulako (Untad).
Porseni maba tahun 2015 mempertandingkan 6 cabang olah raga yakni Karate, Bola Volly, Futsal, Catur dan Tenis Meja. Sementara cabang seni melombakan 13 tangkai seni diantaranya tari kreasi, monolog, solo pop dangdunt seriosa, penulisan dan baca puisi desain poster, comik srip dan fotografi.
Dalam Porseni ini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) berhasil memborong piala hampir disetiap cabang yang dilombakan sehingga mengantarkan sebagai juara umum dalam porseni ini.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (Fkip) menduduki urutan pertama setelah berhasil memenangkan 12 cabang lomba memperoleh 23 piala dalam semua cabang lomba, di urutan kedua Fakultas Ekonomi (Fekon) dengan 16 perolehan piala, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) 14 piala, Fakultas Hukum (Fahum) 14 piala, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Fmipa) 9 piala, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (Fkik) 7 piala, Fakultas Pertanian (Faperta) 7 piala, Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan) 5 piala, Fakultas Teknik (Fatek) 4 piala dan Fakultas Kehutanan (Fahut) 3 piala.
Wakil dekan bidang kemahasiswaan Fkip Dr Suyuti MPd saat ditemui usai acara penutupan menuturkan rasa bangga atas apa yang diraih oleh Fkip tahun ini. Selain itu ia berharap agar pelaksanaan Porseni tahun berikutnya lebih baik lagi.
“Saya sangat bangga atas apa yang mereka raih tahun ini, karena memang di fakultas bidang olah raga dan seni pembinaannya sudah cukup baik sehingga mereka bisa berprestasi dibidang ini. Porseni tahun berikutnya semoga makin baik lagi pelaksaannya,” tuturnya.
Sebelumnya pada acara pembukaan Porseni ini rektor untad Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS dalam sambutannya meminta agar kegiatan semacam ini menjadi pemersatu dan mempererat tali persaudaraan antar mahasiswa.
“Dengan adanya kegiatan semacam ini tentunya kita berharap agar menjadi ajang memperbaiki tali silaturrahmi antar mahasiswa, sehingga tidak ada perselisihan yang terjadi karena kalian itu bersaudara,” ucap rektor.