Jumat (20/11), Jurusan dan Himpunan mahasiswa (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan), Fakultas Ekonomi Untad menggelar seminar nasional bertemakan ekonomi regional. Kegiatan tersebut mengundang Prof. Iwan Jaya Azis, Ph. D, yang merupakan Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, dan Cornell University, Ithaca, New York, U.S.A. sebagai narasumber.
Pada pemaparannya, Prof. Iwan memberi pembuka dengan mengatakan bahwa keadaan ekonomi dunia saat ini sedang sakit. Khawatirnya, struktural atau akan berlangsung lama. ‘’Olehnya itu, yang harusnya dipikirkan adalah daya beli masyarakat kelompok menengah ke bawah. Sebab, mereka yang paling merasakan dampak krisis ekonomi tersebut.’’ Imbuhnya
Pada kesempatan tersebut, Prof. Iwan juga mengungkapkan bahwa dirinya sangat menyayangkan dengan adanya buku-buku dan penelitian tentang persoalan ekonomi di Indonesia yang kebanyakan penulisnya adalah orang asing, bukan orang Indonesia.
‘’Harusnya bangsa Indonesia sendiri yang melakukan penelitian, membuat buku tentang perekonomian Indonesia, karena semua yang tertuang dalam buku tersebut adalah kondisi yang terjadi di sekitar kita. Kita sendiri yang merasakan.’’ Tegasnya.
‘’Tulis apa yang sedang berkembang di masyarakat. Isu yang paling menarik bagi mereka para peneliti dari luar adalah kasus disentralisasi dan pilkada.’’ Imbuhnya. ‘’Disentralisasi harusnya dilakukan secara bertahap, namun di Indonesia disentralisasi tersebut dilakukan secara mendadak. Ini yang menarik.’’
Prof. Iwan yang saat ini masih tinggal di U.S.A, juga menceritakan sepenggal pengalamannya turun ke daerah-daerah untuk mencaritahu kondisi dan persoalan di lapangan dengan bertanya dan bercerita kepada tokoh-tokoh masyarakat yang dilakukannya sampai ke Aceh berada di KM 0 sekitar tahun 2007 hingga 2008.
‘’Hasil dari terjun langsung ke masyarakat adalah kita melihat fakta dalam suatu daerah setelah adanya disentralisasi dan pilkada. Ternyata, masih banyak rakyatnya yang tidak sejahtera, Buktinya, setelah pilkada dan disentralisasi keadan suatu daerah ada yang semakin buruk. Hal ini tidak lain adalah setelah terpilih, banyak pemimpin yang menomorduakan kesejahteraan masyarakat.’’ Ungkapnya.
‘’30 tahun lalu, sebelum saya berangkat ke amerika, Indonesia timur adalah daerah yang tertinggal. Setelah 30 tahun kemudian kondisinya masih sama. Faktor penentunya adalah kualitas kepala daerahnya.’’ Imbuhnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 200 orang peserta tersebut, diselenggarakan di gedung media center. Pada kesempatan tersebut, hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Jayani Nurdin, SE., M.Si. Ly