Mahasiswa Universitas Tadulako berhasil terpilih dalam program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Tahun 2023. Mereka adalah Adit Maulana,mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Budiman, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi dan Krisna Puspita yang juga merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi. Ketiganya berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untad. Dalam program tersebut, Budiman dan Krisna menjadi perwakilan Propinsi Sulawesi Tengah, sedangkan Adit Maulana terpilih untuk mewakil Propinsi Kalimantan Utara.
Pada sesi wawancara bersama tim Humas Untad, Adit Maulana dan Budiman mengungkapkan bahwa untuk terpilih menjadi perwakilan provinsi dalam PPAP, calon peserta harus melewati serangkaian seleksi diantaranya tes administrasi, tes tertulis, presentasi dan wawancara.
“ Awalnya kami harus submit berkas, termasuk proposal kegiatan yang akan kami lakukan nanti ketika terpilih,baik di daerah penempatan maupun sekembalinya ke daerah masing-masing. Setelah dinyatakan lulus maka kami harus mempresentasikan proposal kami tersebut di hadapan dewan juri, dan terakhir ada tes wawancara dimana dewan juri akan menanyakan seputar kesiapan dan komitmen kami dalam mengikuti program” terang Adit Maulana.
Lebih lanjut, Adit Maulana mengemukakan bahwa ia dan kedua rekannya telah mencanangkan program terkait kepemudaan yang nantinya akan diimplementasikan selama program berlangsung, yakni terkait Kesehatan Reproduksi pada Pemuda serta Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, Program Literasi Digital Anak dan Remaja serta Fun Learning With Genre. Ketiganya berharap melalui program yang telah digagas, mereka dapat memberikan dampak dan manfaat kepada masyarakat.
Ditanya tentang motivasi untuk mengikuti program tersebut, Adit dan Budiman mengatakan bahwa mereka ingin mengisi liburan semester dengan kegiatan yang bermanfaat, mengembangkan potensi diri,dan menambah pengalaman serta relasi .
“Ada begitu banyak kesempatan di luar sana untuk kami sebagai mahasiwa, apalagi di era informasi yang terbuka seperti saat ini. Masa muda harus dimanfaatkan untuk menggali potensi dan mencari pengalaman sebanyak dan seluas-luasnya” kata Budiman.
Dalam audiensi bersama Rektor Untad pada (21/06), Prof Dr Ir Amar ST MT, mengungkapkan apresiasinya atas terpilihnya ketiga mahasiswa Untad tersebut dalam program prioritas Kemenpora tersebut. Pihaknya berpesan agar sebagai duta, ketiganya mampu menjaga citra diri, institusi dan daerah selama program berlangsung.
“Manfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Saya juga mengingatkan bahwa keberhasilan kita di dunia kerja dan pergaulan sosial kemasyarakatan sebagian besar ditentukan oleh soft skill kita dan bukan hal-hal yang terkait kompetensi atau kepintaran. Attitude dan Etika seperti kejujuran,komunikasi, penghargaan kepada orang lain, itu yang utama, apalagi nantinya kalian akan bertemu dengan rekan-rekan dari berbagai daerah yang notabene berbeda” pesan Prof Amar.
Dilansir dari laman resmi Kemenpora, PPAP tahun 2023 ini mengambil tema “ Membangun Harmoni Mewujudkan Pemuda Unggul”. Melalui tema tersebut, diharapkan dapat mendorong Indeks Pembangunan Pemuda di provinsi penempatan hingga menghasilkan banyak Entrepreneur muda dan mendorong penyelesaian masalah-masalah kepemudaan di daerah serta menjadi wadah untuk mewujudkan nilai-nilai luhur kehidupan berbangsa dan bernegara di kalangan para pemuda Indonesia. Selain itu, melalui program PPAP ini dapat terwujud karakter pemuda yang mandiri, unggul dan berdaya saing sekaligus berjiwa kepeloporan, peduli dengan bergotong royong dalam bingkai kearifan lokal di masyarakat. Terdapat 70 peserta dari 35 provinsi di seluruh Indonesia yang akan mengikuti program PPAP tahun 2023. Nantinya mereka akan tinggal di rumah orang tua asuh selama kurang lebih satu bulan dan akan ditempatkan di dua daerah yakni di Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan dan di Kabupaten Palalawan, Provinsi Riau.