Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS menegaskan kepada mahasiswa baru (Maba) angkatan 2015/2016 untuk tidak berlama-lama belajar di Untad, setidaknya dapat selesai pada waktunya, yakni tiga tahun setengah atau empat tahun. Hal ini guna untuk memberikan peluang kepada mereka yang ingin melanjutkan perguruan tinggi di Untad. Kata Rektor, pihaknya akan mendorong agar para Maba dapat menyelesaikan studi S1 selesai pada tiga tahun setengah, atau 4 tahun. ”Kita harapkan mahasiswa jangan lama-lama di Untad. Karena puluhan ribu tiap tahunnya di masa yang akan datang, (calon mahasiswa, red) yang ingin mau masuk di Untad,” kata Rektor, saat membuka kegiatan Orientasi Akademik (Ormik ) Maba tahun 2015/2016.
Menurut Rektor, apabila Maba saat ini bergeser satu tahun maka bisa jadi kemungkinan puluhan ribu mahasiswa tiap tahunya yang akan dihambat masuk ke Untad. ”Jika kalian bergeser satu tahun maka ribuan calon mahasiswa yang akan dihambat untuk masuk ke Untad,”tegas Rektor Lanjut Rektor, untuk tahun 2015 ini jumlah pendaftar yang ingin melanjutkan studi di Untad sebanyak 23 ribu orang. Jumlah tersebut terhitung sejak pendaftaran SNMPTN, SBMPTN, SMMPTN. Dan yang berhasil diterima di Untad, kata Rektor, hanya sekitar 7.399 orang . Sementara yang mengikuti Ormik tahun ini hanya sekitar 7.300 Maba. “Dan sisanya 500 orang akan mengikuti orientasi serupa dalam bentuk bakti lingkungan di fakultas masing-masing. Dan tidak akan diikutkan tahun berikutnya karena digantikan dengan Ormik bakti lingkungan,” terangnya.
Rektor mengungkapkan, tahun ini Untad kembali menerima mahasiswa asing sekitar 15 orang yang berasal dari beberapa negara, dan mereka sudah di Indonesia sejak 4 bulan lalu. “Mereka mengikuti kursus bahasa Indonesia, bahkan kami terus memantau dan melarang untuk tidak menggunakan bahasnya dari negaranya masing- masing. Ini menunjukkan mereka harus di beri dukungan dan suport untuk lebih mahir berbahasa Indonesia,” tegasnya. Untuk itu Rektor bermohon kepada seluruh mahasiswa di setiap di Prodi dapat membantu, para mahasiswa tersebut apabila dalam perjalanannya para mereka mendapatkan permasalahan dalam perkuliahan. “Mereka adalah simbol negara, dari negaranya masing-masing bantu mereka, dukung mereka jika dalam proses perkuliahan memiliki keterbatasan terutama penggunaan bahasa Indonesia, karena bekal yang akan dibawa pulang yang sangat bermakna adalah bahasa Indonesia,” tegasnya.
Sementara Ketua Panitia Ormik, Dr Suyuti MPD mengungkapkan, pelaksanaan Ormik Tingkat Universitas dilaksanakan selama empat hari mulai Selasa kemarin sampai Jumat (21/8) . Sementara Ormik di tingkat Fakultas dilaksanakan pada Rabu sampai kamis (19-20/8). Menurutnya dari 7399 mahasiswa terbanyak berasal dari fakultas FKIP 1904, disusul Ekonomi 1132, Teknik 848, Pertanian 766, Hukum 607, MIPA 568, FISIP 500, Kehutanan 393, FKIK 214, Fapetkan 452. “Sementara jumlah mahasiswa asing sebanyak 15 orang tersebar di beberapa fakultas, yaitu FKIP 4 orang berasal dari Vietnam dan Thailand, FISIP 2 orang vitnam, Ekonomi 2 orang berasal dari PNG, dan Timor Leste , Pertanian 3 yang berasal dari Thailand dan Timor Leste, Teknik 2 orang berasal dari Thailand, dan Fapetkan 2 orang berasal dari Timor Leste,” ujarnya.