Untad Sambut Hangat Kunjungan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)

  • Post author:

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), H. Abdul Kadir Karding, melakukan kunjungan ke Universitas Tadulako (Untad) pada Senin lalu. Kunjungan ini disambut langsung oleh Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT., IPU., ASEAN Eng., dan segenap Wakil Rektor serta jajaran di pertemuan informal yang berlangsung di Resto Maestro Palu pada pukul 14.00 WITA.

Dalam pertemuan  tersebut, kedua pihak membahas potensi kerja sama strategis antara BP2MI dan Universitas Tadulako, khususnya dalam memfasilitasi program magang internasional bagi mahasiswa. Prof. Amar menegaskan pentingnya peran BP2MI dalam membantu universitas membuka akses ke dunia kerja global secara terarah dan aman.

“Kami sangat menyambut baik kunjungan ini. Harapan kami, kolaborasi ini nantinya tidak hanya seremonial, tetapi berdampak nyata bagi mahasiswa kami, khususnya dalam hal perlindungan dan penempatan kerja di luar negeri yang aman dan legal,” ujar Rektor Untad.

Abdul Kadir Karding merespons dengan menekankan urgensi dibentuknya Memorandum of Understanding (MoU) sebagai dasar kerja sama kelembagaan yang konkret. Menurutnya, MoU tersebut akan memuat konsep kerja sama yang dapat disesuaikan dengan kekhasan dan kebutuhan masing-masing perguruan tinggi.

“Kebijakan kita bersifat umum, namun pelaksanaannya harus fleksibel. Kami memahami bahwa Universitas Tadulako, misalnya, memiliki minat untuk menempatkan mahasiswa magang ke Jepang atau Jerman. Itu sangat mungkin kita akomodasi sepanjang ada perencanaan yang matang,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menyoroti pentingnya pemetaan kompetensi mahasiswa sebelum diberangkatkan ke luar negeri. Dalam contoh kasus sektor perikanan di Taiwan atau Spanyol, ia menyampaikan bahwa mahasiswa yang dikirim sebaiknya sudah memiliki kesiapan kurikulum yang setara dengan kebutuhan di lapangan.

“Jangan sampai mahasiswa kita harus mengulang pelatihan di tempat magang karena kurikulumnya tidak sinkron. Kita ingin, saat mereka kembali, mereka menjadi tenaga ahli dengan pengalaman dan keahlian yang mumpuni, bukan hanya pelengkap,” tegasnya.

Untuk memastikan keberlangsungan dan pengawasan, beliau juga menyarankan agar penempatan mahasiswa difokuskan pada lokasi-lokasi tertentu terlebih dahulu. Langkah ini dimaksudkan untuk mempermudah proses pemantauan oleh pihak universitas serta evaluasi hasil program.

Kunjungan ini menjadi titik awal yang menjanjikan dalam memperkuat sinergi antara BP2MI dan Universitas Tadulako. Harapannya, kerja sama ini tidak hanya memperluas kesempatan bagi mahasiswa untuk magang di luar negeri, tetapi juga memastikan perlindungan menyeluruh agar mereka kembali sebagai tenaga terampil yang siap bersaing secara global. AA & Wahyu