Dalam rangka pengenalan dan implementasi Aplikasi untuk pengelolaan Perpustakaan, UPA Perpustakaan Universitas Tadulako (Untad) pada Senin (22/10) pagi menggelar Workshop Aplikasi INLISlite selama 22 – 23 Oktober 2024 bertempat di Gedung LT.2 Aula UPA Perpustakaan Untad.
Dalam sambutannya, Nurhayati, S.Sos., M.Si selaku Kepala UPA Perpustakaan Untad menyampaikan peralihan Aplikasi dari Winisis ke Slim yang kini beralih menhadi INLISlite.
“ Perpustakaan Untad selalu mencoba untuk melakukan perkembangan yang dulunya manual seperti penggunaan Winisis dan kembali lagi ke SLiMS dan saat ini ke INLISLims yang lebih update dan sesuai dengan standar Perpustakaan Nasional. Jika berjalan dengan lancar, maka Aplikasi INLISlite akan mulai diterapkan pada tahun depan, 2025. Diharapkan Aplikasi ini akan semakin memudahkan karena konsepnya yang terpadu/satu pintu,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Rektor Untad yang di wakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc dalam sambutanya mengharapkan minat baca mahasiswa dapat lebih meningkat lagi.
“ Workshop ini sangat baik mengingat kita perlu meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia yang memang masih cukup rendah. Diharapkan aplikasi ini dapat memudahkan untuk melihat koleksi buku perpustakaan yang beragam dengan lebih mudah. Mahasiswa perlu memiliki minat baca yang tinggi yang tentunya harus banyak membaca. Fasilitas Perpustakaan memang akan di usahakan untuk terus ditingkatkan kualitasnya (koleksi buku, akses jurnal online dll) sehingga minat Mahasiswa berkunjung akan semakin tinggi,” paparnya.
Usai sambutan, acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi diantaranya Marlina, S.Pd dan Agustian Lagentu, S.Kom.
Pada kesempatan lainnya, Saharudin S.Sos., M.Si selaku Ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia Wilayah Sulawesi Tengah menanggapi terkait penerapan Aplikasi INLISLite di Perpustakaan Perguruan Tinggi.
“ INLISlite adalah produk dari Perpustakaan Nasional RI dan memang semua Perpustakaan di Indonesia mengacu kepada Perpustakaan Nasionalberdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional No. 13 tahun 2017 tentang standar pengelolaan perpustakaan perguruan Dalam standar perpustakaan. Kalau menyangkut masalah integrasi, aplikasi apapun yang bisa digunakan itu kalau tidak diintegrasikan, maka tidak dapat dipakai. Kalau masalah aplikasi perpustakaan, itu nanti bisa diakses kalau ada username, ada password. Oleh sebab itu, di aplikasi itu seharusnya berbasis barcode. Jadi tinggal di-scan, orang masuk.” jelasnya. Vira/AA