Dengan mengangkat tema “Internalisasi Nilai Sosial Akademik & Pancasila Sebagai Falsafah Negara bagi Mahasiswa dalam Meningkatkan Kesadaran Bahaya Radikalisme, Terorisme dan Narkoba”, kegiatan ‘Pelatihan Bela Negara Bagi Mahasiswa Baru Angkatan 2023 – Untad’ yang digelar selama 4 hari (27 – 30 Nov 2023) dimulai pada Senin (27/11) pagi bertempat di Gedung Auditorium Untad.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Satuan Tugas (Satgas) Wilayah Sulteng Densus 88 AT Polri, Kombes Pol Adrianto Yossy Kusuma, SH., M.Han, dalam sambutannya menyampaikan, di setiap babak sejarah bangsa Indonesia, senantiasa muncul berbagai upaya menggoyahkan keutuhan NKRI dengan mengganti Pancasila dengan ideologi lain.
“Namun sejauh ini, seluruh rakyat indonesia tetap berkomitmen teguh untuk berpedoman pada Pancasila sehingga berhasil mengamankan NKRI,” ujarnya.
Menurut Kasatgaswil, pihaknya menyadari gangguan itu akan terus ada, bahkan intensitasnya meningkat dan disinyalir para mahasiswa bersama sivitas akademika lainnya di perguruan tinggi, menjadi sasaran upaya pelemahan (penghancuran) NKRI melalui berbagai cara. Hal ini kata Kasatgaswil perlu menjadi perhatian kita bersama, karena perguruan tinggi akan membentuk generasi penerus bangsa di masa depan. Para mahasiswa beserta segenap sivitas akademika lainnya kata dia, perlu memiliki kesadaran untuk senantiasa melestarikan ideologi Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan pemersatu bangsa, melalui implementasi tri dharma perguruan tinggi.
“Untuk itu saya berharap agar pimpinan perguruan tinggi dapat meningkatkan pengawasan dan melakukan tindakan tegas terhadap berbagai aktivitas yang dapat merongrong kekokohan Pancasila dan keutuhan NKRI,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sulteng diwakili Asisten bidang Pemerintahan dan Kesra, Fahruddin D. Yambas, menyambut baik pelaksanaan pelatihan bela negara ini, sebagai upaya untuk menangkal radikalisme di lingkungan kampus. Pihaknya berharap, pelatihan ini mampu memberikan pemahaman kepada mahasiswa dan civitas akademika tentang bahaya radikalisme, terorisme, dan narkoba.
Dikesempatan yang sama, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT,IPU.,ASEAN Eng menuturkan bahwa pelatihan ini sangat penting, untuk memupus stigma bahwa Untad merupakan salah satu kampus yang terdeteksi telah terpapar radikalisme. Upaya menghadirkan para pakar dalam pelatihan ini kata rektor, adalah upaya Untad untuk menangkal masuk dan berkembangnya radikalisme di lingkungan kampus. Rektor berharap, kegiatan ini menjadi modal bagi mahasiswa untuk memahami bahaya radikalisme, sehingga berhati-hati melangkah dalam kegiatan-kegiatan kampus lainnya, yang berkaitan dengan tri dharma perguruan tinggi.
Rektor juga menyambut baik kolaborasi dari berbagai stakeholder dalam upaya menangkal radikalisme di lingkungan kampus ini. Pihaknya berharap, pelatihan ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun.