Rektor Terima Kunjungan Duta Besar Maroko untuk Indonesia di Untad

  • Post author:

Pada Sabtu (02/09/2023) pagi, Prof. Dr. Ir. Amar, ST.,MT.,IPU.,ASEAN Eng selaku Rektor menyambut hangat kedatangan Duta Besar Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah di Untad bertempat di Gedung Rektorat Ruang Rektor Untad.

Dalam sambutannya, Prof. Amar selaku Rektor menuturkan bahwa Untad telah lama berkomitmen untuk membina hubungan internasional dan pertukaran budaya dalam mewujudkan semangat diplomasi dan kolaborasi.

“ Kunjungan Duta Besar Maroko ke universitas kami menandakan pentingnya pendidikan sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai negara untuk membina kesepahaman bersama. Kami percaya bahwa melalui pendidikan, kita dapat membangun jembatan kerja sama, toleransi, dan berbagai pencerahan.

Sebagai institusi pendidikan tinggi, kami berkomitmen untuk berkontribusi pada tujuan bersama ini dengan mendorong inovasi, pemikiran kritis, dan pertukaran budaya di antara staf dan mahasiswa kami.

Kehadiran Duta Besar Maroko di sini menggarisbawahi pentingnya hubungan kali ini, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan Maroko di berbagai bidang, termasuk pertukaran budaya, pendidikan, dan teknologi.

Selain itu, kami berharap kehadiran kita semua disini akan penuh dengan diskusi yang bermanfaat, pertukaran budaya, dan persahabatan yang langgeng kedepannya. Kami berharap dapat mengeksplorasi jalan kolaborasi antara Universitas Tadulako dan Kerajaan Maroko,” papar Prof. Amar.

Dikesempatan yang sama, H.E Ouadia Benabdellah selaku Duta Besar Maroko untuk Indonesia menyampaikan bahwa Maroko sangat terbuka dengan perguruan tinggi Untad untuk bekerjasama dimasa depan.

“ Indonesia dan Maroko telah memiliki hubungan diplomatik yang sangat baik sejak dulu. Presiden Soekarno dimasa lampau bahkan mengunjungi Maroko sebanyak dua kali. Terkait kerjasama, ini adalah kali pertama kami berkunjung dan menjalin kerjasama dengan kota Palu. Maroko merupakan negara yang tertulis dalam sejarah yang memiliki universitas pertama di dunia yang dibuka oleh seorang perempuan pada tahun 859 Masehi. Oleh karena itu, kami sangat terbuka jika dimasa depan akan ada pertukaran mahasiswa maupun akademisi antara kedua negara. Apalagi Indonesia termasuk negara yang dapat masuk ke Maroko tanpa Visa sehingga akan lebih mudah,” ujar H.E Ouadia Benabdellah.

Usai sambutan-sambutan, pertemuan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan terkait profil Untad serta potensi kerjasama oleh Dr.sc.agr. Aiyen, M.Sc selaku Wakil Rektor bidang Pengembangan dan Kerjasama.

Pertemuan dilanjutkan dengan penyerahan cendramata dan ditutup dengan jamuan dan sesi foto bersama. AA