Pihak Universitas Tadulako (Untad) memberikan tanggapan atas beredarnya video perundungan mahasiswa baru di media sosial. Pasalnya dalam video tersebut, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Kakula mendapat perundungan dari beberapa seniornya yang telah berstatus alumni. Dalam mediasi yang dihadiri oleh pembina dan pengurus Kakula serta pelaku dan korban perundungan pada Selasa (26/09), Dr Haerul Anam, M. Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FEB mengatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Terlebih sejak awal Untad telah berkomitmen bahwa Penerimaan Mahasiswa Baru di Untad digelar tanpa kekerasan atau perpeloncoan.
“Untad sudah berkomitmen untuk melakukan Penerimaan Mahasiswa Baru tanpa perpeloncoan. Selain itu, dalam aturan kami sudah jelas bahwa bila mahasiswa yang akan melakukan kegiatan di luar kampus harus memperoleh izin dari fakultas, dan wajib diketahui oleh pembina. Namun pada kenyataannya kegiatan UKM di luar kampus ini dilakukan tanpa izin, sehingga akibatnya seperti ini” kata Dr Haerul Anam.
Ia menyatakan bahwa FEB Untad akan menindak tegas pelaku perundungan serta UKM yang terlibat dalam kejadian tersebut. “Pastinya kami berikan sanksi, adapun sanksi yang telah diberikan pada UKM Sanggar Seni Kakula berupa pembekuaan lembaga dan pemberhentian dana bantuan kelembagaan 1 semester karena telah membawa mahasiswa tanpa persetujuan dari Pembina Kakula dan izin dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FEB. Semoga ini memberikan efek jera sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi” tegas Wadek Bima.
Selanjutnya Wadek Bima berharap bahwa ke depannya para mahasiswa harus lebih fokus untuk unjuk prestasi “Tidak perlu lagi libatkan senior dalam penerimaan maba seperti ini, karena sudah beda situasi saat mereka kuliah dengan saat ini. Sekarang saatnya bagi mahasiswa untuk unjuk prestasi “ imbuhnya.
Ketua UKM Sanggar Seni Kakula, Agung Azzul Haq mengakui bahwa kasus perundungan yang viral tersebut terjadi saat berlangsungnya kegiatan Penerimaan Anggota Baru. Sebagai pengurus, pihaknya sangat menyesalkan dan siap bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
“Di dalam kegiatan ini memang sudah kita tekankan tidak ada perpeloncoan, hanya memang saat kondisi di TKP saat itu di luar dari kontrol pengurus, mengingat jumlah senior yang datang pada hari itu lebih banyak dari kami. Kami sudah melakukan briefing sebelumnya dengan para senior untuk tidak melakukan kekerasan, namun kenyataannya para pelaku perundungan tidak hadir saat briefing tersebut” jelas Agung.
Sebagai imbas dari viralnya video perundungan tersebut, ketiga oknum senior yang juga merupakan alumni itu telah menyatakan permintaan maafnya melalui video yang di unggah ke media sosial.