Untuk pertama kalinya, Fakultas Teknik Untad pada 25-27 April 2019 menggelar International Conference dengan mengangkat tema “ International Conference on Urban Disaster Resilience (ICUDR)” bertempat di Ballroom Hotel Santika Palu.
Acara yang dibuka langsung oleh Prof. Ir. Andi Lagaligo Amar M.Sc, Agr.,Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Pengawasan pada Kamis (25/04) Malam menyambut hangat delapan keynote speaker nasional dan internasional diantaranya Prof. Yoshihiro Narita, Prof. Zhen-JiangShen dan Prof. Masakatsu Miyajima asal Jepang kemudian Mr. Bastian Van Veen asal Belanda, Ms. Michele Daly asal New Zealand serta tiga pembicara asal Indonesia, Prof. Ir. Teuku Faizal Fathani ST.,MT.,Ph.D , Prof. Ir. Onno Widodo Purbo M.Eng., Ph.D dan Prof. Ir. Sakti Adji Adisasmita M.Si., M.Eng., Ph.D.
Dalam sambutan panitia, Dr.Eng.Andi Rusdin,ST.,MT.,MSc yang juga merupakan Wakil Dekan Bidang akademik Fakultas Teknik Untad memaparkan laporan penyelenggaraan International Conference perdana Fakultas Teknik tahun 2019.
“ Seperti yang telah ketahui bersama, terjadi cukup banyak bencana Gempa dan Tsunami yang menimpa Indonesia ditahun 2018 seperti Lombok, Palu dan Banten. Hal tersebut membuat kami menyadari bahwa banyak hal yang harus dipersiapkan guna mengurangi dampak bencana alam yang ditimbulkan kedepannya. Mitigasi Bencana menjadi isu internasional yang membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk mendapatkan solusi dari managemen bencana. Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah aktif gempa dan rawan bencana. Acara ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan baik dari segi teori maupun mitigasi managemen. Momen ini juga menjadi momen yang berharga bagi Fakultas Teknik Untad untuk meningkatkan kontribusi, ilmu kesiapan dalam menghadapi bencana serta keahlian untuk mengurangi dampak bencana. Dalam kesempatan ini, kami turut mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.” Papar Dr. Andi Rusdin.
Ditemui dikesempatan lainnya, Prof. Dr. Amar ST.,MT selaku Dekan Fakultas Teknik Untad menjelaskan secara rinci detail Intenational Conference yang telah dipersiapkan sejak tahun 2017 tersebut.
“ Kegiatan ini merupakan International Conference pertama yang digelar oleh Fakultas Teknik yang sebenarnya direncanakan untuk digelar pada November tahun 2018 yang lalu. Namun karena peristiwa bencana yang kita hadapi bersama membuat banyak perubahan sehingga setelah menunggu beberapa waktu dengan melihat situasi dan kondisi yang mulai kondusif, Alhamdulilah acara ini pun dapat dilaksanakan dengan lancar. Selain mengadakan conference selama dua hari, kegiatan ini turut menggelar field trip untuk para peserta untuk melihat seperti apa dampak bencana yang ditimbulkan pasca bencana 28 September di beberapa lokasi seperti Petobo, Pantai Talise dan Donggala. Rombongan juga akan kami bawa ke Tanjung Karang untuk memperlihatkan potensi pariwisata yang tetap ada dan masih beroperasi dengan baik. Kegiatan ini telah dikonsep sejak tahun 2017 sehingga acara ini sebenarnya tidak dengan sengaja kami kaitan dengan momentum 28/9 yang lalu, hanya saja tema kami memiliki sinkronisasi dengan kebencanaan 2018 silam. Selain itu, kami pun mencoba untuk dapat menghadirkan 4 international speaker asal New Zealand, Belanda, Jepang dan pemateri asal ITB, Unhas dan UGM. Peserta kegiatan ini pun banyak berasal dari para akademisi dan peneliti dalam dan luar negeri.” Jelas Prof. Amar.
Beliau turut menambahkan bahwa kondisi Sulawesi Tengah yang berada digaris patahan yang berpotensi untuk menimbulkan bencana yang berdampak pada infrastruktur maupun sosial menjadi salah satu fokus kegiatan ini. Sehingga banyak topik yang diangkat terkait dengan kebencanaan diantaranya Geology Engineering – Landslide and tectonic, Civil Engineering – Sustainable Construction Materials, Urban Disaster Mitigation dsb.
“ Acara ini merupakan bentuk kontribusi dan antisipasi yang akan kami rekomendasikan kepada pemerintah dan masyarakat tentang bagaimana cara untuk menjadi masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana diberbagai kondisi seperti prabencana, saat bencana dan pasca terjadinya bencana. Kami berharap International Conference ini dapat memberikan kontribusi ilmu yang bermanfaat luas dan dapat dilaksanakan setiap tahunnya.” Tambah Prof. Amar. AA